Ahok Sebut Jokowi tak Bisa Kerja, Sekretaris TKN Prabowo-Gibran Hanya Tertawa
Habiburokhman menyebut Ahok lebih emosional ketimbang Prabowo.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid merespons dengan santai pernyataan politikus PDIP Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang menyebut Presiden Jokowi, Prabowo Subianto, dan Gibran Rakabuming Raka tidak bisa bekerja.
Nusron tertawa mengetahui pernyataan tersebut mengingat Jokowi dulu adalah pasangan Ahok ketika memimpin DKI Jakarta. Selain itu, Jokowi yang menunjuk Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina.
"Ha-ha-ha. Pak Ahok kan memang kerjanya ngomong," kata Nusron ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (7/2/2024).
Nusron mengaku mengetahui betul sifat Ahok. Menurutnya, Ahok adalah orang yang tak mengetahui batasan dalam berbicara "Hobinya ngomong nggak pakai rem," ujarnya.
Menurut Politikus Partai Golkar itu, pernyataan Ahok tersebut tidak benar. Menurutnya, Jokowi jelas bisa bekerja yang terbukti sewaktu menjabat Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden dua periode.
"Yaa kalau nggak bisa kerja, nggak mungkin (Jokowi) terpilih menjadi presiden, gubernur dan wali kota," kata Nusron.
Senada, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Habiburokhman menyebut pernyataan Ahok tak ilmiah karena 80 persen masyarakat puas atas kinerja Presiden Jokowi. Dia juga membela Prabowo yang disebut Ahok sebagai sosok emosional.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu, Ahok justru lebih emosional ketimbang Prabowo. Kepribadian Ahok yang emosional tampak ketika dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta 2014–2017. Ahok ketika itu kerap memarahi masyarakat yang datang mengadu ke Balai Kota DKI Jakarta.
"Saya ingat ya dulu rangkaian kemarahan yang dia semburkan ketika beliau ada di posisi gubernur kepada rakyat-rakyat kecil. Dia memaki-maki rakyat, itu kan jejak digitalnya ada," kata Habiburokhman kepada wartawan di Media Center TKN, kemarin.
Pernyataan Ahok...
Lebih lanjut, Habiburokhman meyakini pernyataan Ahok itu tak akan menggerus elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo-Gibran. Sebab, Ahok diyakini sudah tidak lagi mendapatkan dukungan dari masyarakat setelah menyebut Jokowi tak bisa kerja.
"Siapa sih yang mau denger Ahok sekarang? Dulu kan masyarakat mendukung beliau karena duetnya dengan Pak Jokowi, ada bersama Pak Jokowi. Ketika sekarang beliau men-challenge, menyebarkan informasi tidak baik terhadap Pak Jokowi, saya pikir masyarakat yang dulu mendukungnya akan antipati," ujarnya.
Sebelumnya, video Ahok mempertanyakan kemampuan Prabowo hingga Jokowi dalam bekerja, viral di media sosial. Ahok melontarkan pernyataan tersebut ketika berdialog dengan seorang lansia pendukung Prabowo-Gibran di atas panggung kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar-Mahfud.
Ahok mengajak ibu lansia itu untuk tidak memilih Prabowo sebagai presiden. Sebab, kata dia, dalam memilih presiden jangan sampai mencoblos orang yang sudah tidak sehat. "Kita tak ingin pemimpin emosional, yang tak terbukti bisa kerja, ini presiden loh," ujar Ahok.
Mantan gubernur DKI itu pun khawatir bila tiba-tiba Gibran yang naik menjadi Presiden karena ada keadaan tertentu. "Ibu sih 82 tahun saya gak bisa berdebat sama ibu, tapi Presiden, kalau cuma 2 tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama wali kota terus ibu kira pak jokowi juga bisa kerja?" kata Ahok ke ibu.
"Saya lebih tahu, saya gak enak ngomong di depan umum," kata mantan wakil gubernur pendamping Gubernur DKI Jakarta Jokowi itu melanjutkan.