Unik, Perjalanan tanpa Gadget Diprediksi Jadi Tren Wisata 2024

Sebagian anak muda menganggap liburan analog sebagai hal yang menarik.

Republika/Wihdan Hidayat
Pengunjung membuat konten Bunga Amarilis yang bermekaran di Gunungkidul, Yogyakarta, Kamis (30/11/2023). Setiap memasuki awal musim penghujan kebun Bunga Amarilis milik Sukadi menjadi salah satu tujuan wisata sejak 2015. Pengunjung dengan membayar retribusi masuk Rp 10 ribu bisa melihat dan berswafoto di hamparan Bunga Amarilis. Lama mekarnya bunga sekitar dua Minggu dan waktunya biasanya sekitar akhir November hingga awal Desember. Menurut pemilik, Sukadi saat ini di kebunnya memiliki dua juta umbi Bunga Amarilis dengan jumlah tangkai sekitar 4 juta tangkai bunga.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelepasan secara sadar dari berbagai aplikasi media sosial dan ingar-bingar dunia digital justru diprediksi jadi tren wisata wellness tahun ini. Banyak orang ingin menjaga kesehatan mentalnya dengan cara menjauhkan diri sejenak dari teknologi.

Baca Juga


Dikutip dari laman Suitcase Magazine, Kamis (8/2/2024), sebagian orang menganggap perjalanan wisata sebagai sebuah bentuk terapi. Rangkaian pengalaman selama melancong itu dijalani dengan tanpa ponsel atau setidaknya mengatur smartphone dalam mode senyap.

Jenis perjalanan ini berupaya menjauhkan berbagai akses gawai dalam tiap dimensinya. Tidak cuma menjauh dari berbagai panggilan telepon, tapi juga menikmati naik kereta atau moda transportasi lain tanpa mendengarkan lagu-lagu dari playlist aplikasi musik.

Selain itu, lebih mengandalkan buku saku perjalanan ketimbang Google Maps ketika menjelajahi suatu lokasi. Bahkan, yang lebih ekstrem, ada orang-orang yang sengaja memilih lokasi wisata tanpa jaringan listrik. Semua itu menjadikan seseorang lebih dekat dengan alam.

Keheningan saat menyatu dengan alam tanpa intervensi teknologi itu disebut membantu mengelola stres. Seseorang juga bisa memproses emosi dengan lebih baik, meredakan kecemasan, dan mendapat kedamaian selama perjalanan.  

Di sejumlah negara, semakin banyak retret meditasi yang bermunculan, atau organisasi nirlaba yang menggagas tempat wisata serupa bagi yang ingin menikmati keheningan. Dalam bentuknya yang lain, ada juga prediksi tren wisata berupa penjelajahan analog.

Sebagian anak muda menganggap hal ini....

 

 

Sebagian anak muda yang kini sangat akrab dengan teknologi digital rupanya menganggap hal-hal analog sangat menarik. Mereka mencari pengalaman sederhana yang jauh berbeda dari dunia hiper-digital serta kebisingan media sosial yang biasa mereka hadapi.  

Sejumlah penyedia wisata pun melihat peluang ini, dengan menawarkan kabin detoks digital yang terletak di pedesaan. Ada loker khusus untuk menyimpan semua perangkat digital, sehingga wisatawan bisa menyingkirkan ponselnya untuk sementara.

Di Finlandia, tepatnya di pulau Ulko-Tammio yang terletak di teluk timur negara itu, bahkan ada kesepakatan warganta untuk tidak menggunakan telepon pada musim panas lalu. Itu menjadi sebuah upaya untuk mendorong pengunjung untuk datang langsung dan menikmati momen di lokasi indah tersebut, tanpa selfie dan postingan media sosial. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler