Meriahnya Perayaan Imlek di Thailand
Toko-toko di sepanjang jalan mengundang wisatawan Cina masuk.
REPUBLIKA.CO.ID, CHIANG MAI -- Tahun baru Imlek disambut meriah di Thailand oleh wisatawan Cina dan warga keturunan Thailand-Cina pada Jumat (9/2/2024). Parade naga emas, salah satu atraksi Imlek yang dinanti-nanti, menarik perhatian warga di jalan-jalan Chiang Mai, Thailand utara.
Toko-toko di sepanjang jalan mengundang wisatawan Cina masuk dengan harapan mereka membawa keberuntungan dan kemakmuran. Di Gerbang Tha Phae di pusat kota Chiang Mai, banyak wisatawan Cina menyewa kostum tradisional Thailand untuk berfoto dengan latar belakang tembok kota tua yang menjadi ikon Chiang Mai.
Sementara itu, di Nakhon Ratchasima, warga keturunan Thailand-Cina tampak mengenakan pakaian merah cerah sambil membawa makanan dan persembahan ke Monumen Thao Suranaree dan Khun Yai Mo, seorang pahlawan wanita di provinsi tersebut. Tradisi turun-temurun itu dianggap penting oleh masyarakat Korat (singkatan nama provinsi Nakhon Ratchasima) untuk memperkuat ikatan komunitas.
Namun, di monumen itu, pemerintah setempat melarang warga membakar dupa untuk mengurangi polusi udara, yang sedang merebak karena tingginya kadar PM 2.5, partikel polusi udara terkecil dan paling berbahaya. Di Provinsi Trang, Thailand selatan, suasana Imlek juga tampak meriah sejak pagi, terutama di Tham Kong Yia, kuil berusia satu abad.
Kuil itu menarik perhatian karena warga keturunan Thailand-Cina berpakaian merah cerah dan bersama keluarga dan kerabat mereka memberikan penghormatan kepada para dewa. Mereka juga membawa beragam makanan untuk persembahan, seperti babi panggang, bebek rebus, buah-buahan yang dianggap membawa keberuntungan, dan berbagai manisan.
Semua persembahan itu dan penghormatan kepada kuil suci dipercaya membawa kesehatan dan kemakmuran bagi warga keturunan Thailand-Cina.