Kementan Dorong Kolaborasi Petani Milenial Jatim melalui Koperasi

Tujuan Monev untuk meninjau progress dan pencapaian implementasi Program YESS

dok istimewa
Sebagian petani milenial Tulungagung dari 178 anggota Koperasi Agritama YESS bersama Sekretaris BPPSSMP Kementan, Siti Munifah usai Monev Program YESS di Tulungagung didampingi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana dan Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri.
Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, TULUNGAGUNG -- Kementerian Pertanian RI terus berupaya menumbuhkan minat generasi muda di bidang pertanian, dengan memfasilitasi kreativitas generasi muda untuk berkarya dan berwirausaha di sektor pertanian dalam bentuk Ekosistem Kewirausahaan Pertanian.


Melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) sebagai kolaborasi Kementan dan International Fund of Agriculture Development (IFAD). Program YESS membidik regenerasi pada sektor pertanian melalui sejumlah kegiatan seperti pelatihan, pemagangan, hibah dan Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP).

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman untuk membangun ekosistem baru di sektor pertanian, agar generasi milenial untuk berusaha dan berkembang, sehingga pertanian diminati anak muda.

“Saya ingin agar anak-anak muda kita juga mau melirik pertanian sebagai sektor yang diunggulkan,” katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mendukung target Mentan seraya berharap Program YESS akan mewujudkan regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi SDM dari pedesaan maupun jumlah wirausahawan muda pertanian.

"Program YESS sangat mendukung pengembangan SDM pertanian, dengan memberdayakan para pemuda tani memanfaatkan sumberdaya alam pertanian di pedesaan secara optimal," katanya.

Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) khususnya Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur dari Program YESS menggandeng lima pemerintah kabupaten (Pemkab) yakni Kabupaten Pasuruan, Malang, Pacitan, dan Tulungagung bagi pengembangan regenerasi petani.

Terkait hal itu, Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah didampingi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana dan Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri di Kabupaten Tulungagung,Selasa (6/2/2024). Hadir Koordinator District Implementation Team [DIT], penyuluh dan petani muda YESS Tulungagung. 

Tujuan Monev untuk meninjau progress dan pencapaian implementasi Program YESS di Tulungagung. Diawali kunjungan pada salah satu Penerima Manfaat Program YESS yang juga Ketua Koperasi Petani Muda YESS, Wahyu Candra. 

Koordinator DIT Tulungagung, Edy Purwo mengatakan di Tulungagung sudah berdiri Koperasi Agritama YESS yang pelakunya adalah pemuda Penerima Manfaat yang saat ini mencapai 178 anggota. 

"Saat ini di Tulungagung, penerima Hibah Kompetitif mencapai Rp6,2 miliar dengan jumlah penerima 191 orang," katanya. Berhasil dibentuk koperasi bernama ´Koperasi Agritama YESS Tulungagung´ telah berbadan hukum, yang dikemukakan Wahyu Chandra selaku ketua koperasi tersebut.

Dalam pertemuan di Tulungagung, Sekretaris BPPSDMP Kementan, Siti Munifah menyoroti dan mengapresiasi pentingnya pembentukan koperasi sebagai langkah strategis dalam memajukan sektor pertanian. 

“Terimakasih pada semua pihak yang sudah membantu kegiatan ini. Saya cukup kaget dan bangga, petani muda binaan YESS Tulungagung, sudah memiliki koperasi," katanya.

Ke depan, kata Siti Munifah, bisa jadi akan ada divisi-divisi lain sesuai kebutuhan dan kondisi. Kelak diharapkan bisa bekerjasama dengan perbankan untuk membantu modal petani-petani. 

"Saya yakin kalian mampu, karena energi kalian masih bertumbuh. Hanya dua hal yang bisa menjadi penentu, yaitu mau atau tidak!” katanya dalam kata sambutannya.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengatakan pemberdayaan generasi muda untuk terlibat secara aktif dalam pertanian menjadi perhatian utama Kementan.

"Pembentukan koperasi bukan hanya sarana untuk mengembangkan usaha petani muda, juga menjadi wadah kolaborasi dan penguatan komunitas pertanian di daerah," katanya.

Project Manager PPIU Jatim, Acep Hariri menambahkan, kunjungan di Tulungagung juga menjadi momentum bagi para petani muda Tulungagung meningkatkan kualitas usaha dan kolaborasi lebih lanjut dengan pihak-pihak terkait. 

"Melalui koperasi, mereka dapat saling mendukung, berbagi pengetahuan serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia untuk pertanian berkelanjutan dan produktif," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler