Tunggu Coblosan Pemilu, Badan Pangan akan Kembali Salurkan Bantuan Beras Mulai 15 Februari

Penyaluran bantuan pangan beras ditunda sementara mulai Kamis (8/2/2024).

ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
Warga memanggul beras yang dibeli pada operasi pasar murah di Banyuwangi, Jawa Timur, Ahad (11/2/2024).
Rep: Intan Pratiwi Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan harga beras imbas El Nino dan minimnya panen membuat masyarakat membutuhkan akses beras murah. Badan Pangan Nasional (Bapanas) menjamin bantuan pangan beras akan kembali disalurkan sehari setelah Pemilihan Umum (Pemilu) dilakukan.

Baca Juga


"GPM atau Gerakan Pangan Murah Nasional terus dikerjakan. Bantuan pangan beras akan dimulai kembali pada 15 Februari," kata Arief kepada Republika, Ahad (11/2/2024).

 

Penyaluran bantuan pangan beras  ditunda sementara mulai Kamis (8/2/2024) hingga pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) pada Rabu (14/2/2024). Hingga 7 Februari, realisasi penyaluran bantuan pangan beras telah mencapai 185.335.590 kilogram.

"Ini komitmen kita bersama untuk memastikan Pemilu berlangsung secara tenang, baik, dan lancar," ujar Arief.

Arief menekankan hanya program bantuan pangan beras saja yang dihentikan sementara jelang pemilu tahun ini. Ia mengatakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) tetap berjalan seperti biasanya guna memastikan ketersediaan stok beras.

“Kegiatan-kegiatan lain untuk stabilisasi pasokan dan harga pangan masih tetap dijalankan. Ini karena beras kebutuhannya dalam satu bulan ada 2,6 juta ton yang diperlukan masyarakat Indonesia. Jadi, hanya bantuan pangan yang dihentikan sementara," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler