Masa Tenang, Anies: Belum Saatnya Bersantai

Masa tenang kampanye, Anies lakukan pertemuan dengan THN dan saksi pencoblosan 

Republika/Eva Rianti
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan (kanan) saat menghadiri hari ulang tahun (HUT) ke-81 istri Jusuf Kalla (JK), Mufidah Jusuf Kalla di kediaman JK, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024).
Rep: Eva Rianti Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan, pada masa tenang kampanye 11-13 Februari 2024 dirinya sibuk melakukan sejumlah pertemuan. Diantaranya pertemuan dengan para saksi serta Tim Hukum Nasional (THN) AMIN untuk mengoordinasi soal pencoblosan 14 Februari 2024 mendatang. 

Baca Juga


"Saya sendiri kegiatannya banyak persiapan untuk tanggal 14, pertemuan dengan tim hukum, pertemuan dengan saksi, ini dari pagi kita pertemuan terkait koordinasi saksi," kata Anies kepada wartawan usai menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-81 istri Jusuf Kalla (JK) Mufidah Jusuf Kalla di kediaman JK, Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (12/2/2024). 
 
Anies menuturkan, mengenai evaluasi sepanjang masa kampanye selama 75 hari, ia menyebut telah menjalankan sesuai dengan rencana untuk menggaet suara masyarakat untuk memilih AMIN. 
 
"Selama 75 hari ini kita bisa menjalankan sesuai dengan yang kita rencanakan, jadi tempat-tempat yang kita ingin jangkau dapat kita jangkau, jadi kami bersyukur sekali. Bahkan kalau dari sisi segmen yang terjangkau lebih banyak daripada yang kami rencanakan di awal," ujarnya. 
 
Lantas pascakampanye, Anies kini tengah mematangkan kesiapan menjelang pencoblosan, sehingga dia menyebut belum saatnya bersantai. 
 
Selain adanya pertemuan dengan THN dan para saksi, dia mengatakan perbanyak ikhtiar 'jalur langit'. Yakni dengan memperbanyak doa agar mencapai kemenangan pada Pilpres 2024. 
 
"Selama tiga hari ini (masa tenang) kami menganjurkan kepada semua simpatisan pendukung untuk tidak putus berdoa dan bagi yang muslim kami anjurkan untuk baca Al-Ikhlas sebanyak-banyaknya. Kemudian bagi saudara-saudara kita beragama Nasrani, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, Konghucu mendoakan sesuai dengan tata cara beribadahnya," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler