Houthi Kembali Tembaki Kapal Kargo di Laut Merah
Kapal tersebut melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya.
REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Houthi mengatakan mereka menembak kapal kargo di Laut Merah dalam serangan terbaru yang dimulai sejak perang Israel-Hamas di Gaza pecah. Kelompok itu diidentifikasi kapal yang ditembak itu sebagai Star Iris.
Dalam pernyataan yang disiarkan di televisi pada Senin (12/2/2024) juru bicara militer Houthi, Yahya Saree mengatakan kapal tersebut merupakan kapal Amerika tapi lembaga-lembaga pelacak kapal mengatakan kapal berbendera Marshall Island itu milik Yunani.
Perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey dan lembaga Operasi Perdagangan Maritim Inggris (UKMTO) mengatakan kapal kargo curah berbendera Marshall Island milik Yunani ditembak rudal dalam dua insiden saat melewati selat Bab al-Mandab. Ambrey mengatakan kapal itu dilaporkan mengalami kerusakan pada sisi kanannya.
Houthi yang menguasai wilayah terpadat di Yaman sudah berulang kali melepaskan tembakan rudal dan drone ke kapal-kapal komersial yang melewati Laut Merah sejak pertengahan November lalu. Sebagai bentuk solidaritas pada rakyat Palestina yang dibombardir Israel di Gaza.
Serangan-serangan tersebut mendorong perusahaan-perusahaan pelayaran mengalihkan jalur kapalnya dari Laut Merah ke jalur yang mengitari Afrika. Keputusan ini menambah biaya dan waktu pengiriman barang.
Ambrey melaporkan kapal kargo melihat sebuah proyektil di dekat kapal 23 mil laut timur laut Khor Angar Djibouti dan 40 mil laut di barat daya kota pelabuhan Mokha di Laut Merah, Yaman. Ambrey mengatakan kapal kargo curah tersebut dilaporkan menuju Bandar Imam Khomeini, sebuah kota di Iran.
"Operator dan grup pemilik kapal secara teratur memperdagangkan kargo curah dengan Iran, jadi ini dinilai sebagai tujuan yang mungkin," tambah perusahaan itu.
Grup pemilik kapal kargo curah tersebut terdaftar di indeks pasar saham AS, NASDAQ. Ambrey mengatakan kemungkinan hal ini yang menyebabkan kapal tersebut diserang.
UKMTO mengatakan mereka sudah menerima laporan tentang sebuah insiden di 40 mil laut (74 km) selatan Mokha. Kapal tersebut melaporkan diserang dua rudal. UKMTO menambahkan tidak ada awak kapal yang terluka dan dan kapal tersebut melanjutkan perjalanan ke pelabuhan berikutnya.