Bisa Awet Muda dengan Minum 3 Cangkir Teh Setiap Hari, Mitos atau Fakta?
Teh terkenal memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teh termasuk salah satu minuman favorit banyak orang di berbagai belahan dunia. Disamping rasanya yang khas, teh juga mengandung banyak manfaat.
Bahkan, teh diyakini dapat membantu orang yang rutin mengonsumsinya menjadi awet muda. Sebetulnya, itu mitos atau fakta?
Menurut penelitian, rutin mengonsumsi tiga cangkir teh per hari rupanya membantu memperlambat penuaan biologis. Manfaat ini utamanya bisa didapat dari teh hitam dan teh hijau.
Bahan kimia sehat dalam teh hitam dan hijau dapat membantu "memengaruhi penuaan secara positif" dengan mengurangi kerusakan sel untuk menjaga organ bekerja lebih lama. Manfaat terbesar terlihat pada pecinta minuman yang konsisten, namun orang-orang dapat meningkatkan kesehatan mereka dengan meminumnya.
Dokter Yi Xiang, ilmuwan dari Sichuan University di Cina, mengatakan timnya menemukan bahwa mengonsumsi sekitar tiga cangkir teh per hari dapat memberikan manfaat antipenuaan. Hal ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa teh mengandung banyak senyawa bioaktif.
"Penelitian sebelumnya menunjukkan minum teh dapat mengurangi kemungkinan orang terkena diabetes dan penyakit jantung," kata dia, seperti dikutip dari The Sun, Selasa (13/2/2024).
Teh mengandung polifenol, yang merupakan antioksidan kuat dan juga dapat membantu melindungi dari kanker serta penyakit neurodegeneratif seperti demensia. Studi terbaru, yang diterbitkan dalam jurnal Elsevier The Lancet Regional Health – Western Pacific, mengamati cara minuman tersebut berdampak pada penuaan biologis. Itu termasuk memperhatikan ukuran seberapa cepat kerusakan sel.
Para peneliti mengamati data dari 5.998 orang dewasa di Inggris berusia 37 hingga 73 tahun, dan 7.931 berusia 30 hingga 79 tahun di China. Mereka ditanya tentang jumlah teh yang diminum, termasuk teh hijau dan teh oolong serta teh hitam, yang biasanya dicampur dengan susu untuk minuman tradisional di Inggris.
Penuaan biologis mereka diukur menggunakan tes darah khusus yang melihat perubahan pada DNA manusia. Meminum teh dalam jumlah berapa pun ditemukan membantu mengurangi kecepatan orang dalam proses menua selama rata-rata dua tahun masa tindak lanjut.
Hal itu dengan peningkatan yang mencapai puncaknya pada tiga cangkir sehari. Dokter Xiang menjelaskan teh mengandung berbagai senyawa bioaktif, seperti polifenol, theanine, dan kafein.
"Itu mungkin terkait dengan potensi efek anti penuaan," jelas dia.
Polifenol telah dilaporkan punya manfaat memodulasi mikrobiota usus. Hal itu mungkin memiliki efek penting dalam mengatur perubahan imunitas, metabolisme, dan fungsi kognitif terkait usia.