Pasar Cermati Inflasi Tahunan AS, IHSG Diprediksi Variatif

Data inflasi AS direspons positif pelaku pasar dengan menguatnya aset berisiko.

Republika/Prayogi
Pekerja berada didekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pembukaan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2024 di Jakarta, Selasa (2/1/2024).
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (13/2/2024) diperkirakan bergerak variatif seiring pelaku pasar mencermati rilis inflasi sepanjang 2023 Amerika Serikat (AS).

Baca Juga


IHSG dibuka menguat 3,92 poin atau 0,05 persen ke posisi 7.301,59. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,86 poin atau 0,09 persen ke posisi 996,03.

"IHSG hari ini diprediksi bergerak mixed dan menguat terbatas dalam rentang 7.240 sampai 7.325," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta.

Dari mancanegara, pelaku pasar mencermati rilis inflasi tahunan AS pada Selasa (13/2) waktu AS, yang berpotensi mengalami perlambatan, sehingga direspons positif pelaku pasar yang tercermin dari menguatnya aset portofolio berisiko.

Dari Asia, China melaporkan jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) periode Januari 2024 tumbuh 8,7 persen year on year (yoy), atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 9,7 persen (yoy). Pada periode yang sama, penyaluran kredit tumbuh 10,4 persen (yoy), atau turun dari apresiasi bulan Desember 2023 sebesar 10,6 persen (yoy).

Dari dalam negeri, Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) melaporkan penjualan sepeda motor nasional pada Januari 2024 tercatat 592,7 ribu unit atau terkoreksi 3,7 persen (yoy). Meskipun terkoreksi, pertumbuhan ini membaik dari Desember 2023 yang terkontraksi 11,6 persen (yoy), dimana secara bulanan, penjualan sepeda motor pada Januari 2024 tumbuh 38,7 persen month to month (mtm).

Sementara itu, rilis indeks konsumen, yaitu Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) dan penjualan ritel (retail sales) berpotensi tetap solid, serta menjadi katalis positif IHSG.

Sementara itu, Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup beragam dengan salah satu indeks terkemuka Wall Street berhasil membukukan rekor tertinggi sepanjang masa. Dow Jones Industrial Average mencatat rekor baru melesat 125,69 poin atau 0,33 persen ke level 38.797,38, S&P 500 melemah 0,09 persen ke level 5.021,84, serta Nasdaq Composite meluncur 0,3 persen ke 15.942,55.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 760,00 poin atau 2,06 persen ke 37,657,39, dan indeks Straits Times menguat 4,49 poin atau 0,14 persen ke 3.142,79.

Sementara itu, indeks Hang Seng (Hong Kong) dan indeks Shanghai (China) masih libur memperingati Hari Raya Imlek 2575 Kongzili.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler