Mentan Tingkatkan Produksi Beras Atasi Lonjakan Harga

Produksi padi dalam tiga bulan ke depan akan meningkat.

Republika/Prayogi
Pembeli memilih Beras di salah satu agen di Kawasan Kemayoran, Jakarta, Senin (12/2/2024). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan yang memicu terjadinya kenaikan harga beras di Indonesia, salah satunya ialah harga pangan dunia yang juga sedang meningkat.
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar jajarannya melakukan percepatan masa tanam padi di Indonesia. Upaya ini diperlukan untuk mengatasi lonjakan harga beras di sejumlah daerah saat ini.

Menurut Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, pihaknya telah melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan produksi beras. Di antaranya yakni pengairan sawah di berbagai daerah di Pulau Jawa dan luar Pulau Jawa menggunakan pompa.

"Kami laporkan ke bapak Presiden adalah kita bagaimana mengairi sawah-sawah di Pulau Jawa dan Luar Jawa yang wilayah itu ada sungai, ada seperti Sungai Bengawan Solo, kita bisa pompa airnya naik ke petani, naik ke sawah digunakan oleh petani. Itu program kita," jelas Mentan Amran usai dipanggil Presiden Jokowi, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/2/2024).

Ia menjelaskan, pihaknya berusaha melakukan penanaman di lahan minimal seluas 1 juta hektare sejak Desember untuk memenuhi kebutuhan bulanan. Amran pun memperkirakan, produksi padi dalam tiga bulan ke depan akan meningkat.

"Di Desember kita tanam 1,5 juta hektare, Januari 1,7 juta hektare. Artinya 3 bulan ke depan mulai Desember, Januari itu insyaAllah produksi baik. Sudah meningkat. BPS juga menyampaikan info. Sekarang Februari kita harus melakukan percepatan ini," jelas dia.

Selain mengairi sawah, Kementan juga melakukan optimalisasi lahan rawa yang sebelumnya hanya ditanam satu kali, kini ditingkatkan menjadi 2-3 kali. Mentan juga menyampaikan, pihaknya telah memberikan insentif benih gratis kepada petani yang mau melakukan perluasan tanam.

Menurut dia, Presiden juga akan memberikan pupuk subsidi tambahan senilai Rp 14 triliun.

"Pupuk tambahan dari bapak Presiden, nilainya Rp 14 triliun bagaimana ini direses dengan cepat. Pak Dirut pupuk nanti yang jelasin untuk mempercepat realisasi tambahan pupuk," ungkapnya.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler