Menilik Ragam Interaksi Capres-Cawapres 2024 di Media Sosial
TikTok menegakkan aturan ketat terhadap misinformasi pemilu.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama kurang lebih empat bulan terakhir, media sosial TikTok menjadi salah satu tempat tujuan masyarakat digital mengakses informasi seputar Pemilu 2024. Bahkan, bukan hanya masyarakat, calon presiden dan calon wakil presiden juga turut aktif berbagi keseharian mereka melalui TikTok untuk berinteraksi dengan para pemilih muda.
Pengamat media sosial pun mencoba menganalisis dan memotret tren interaksi ketiga paslon Pilpres 2024 dalam rentang 16 hingga 22 Januari 2024. Lantas, siapakah paslon dengan interaksi tertinggi di TikTok?
Pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi membagikan hasil analisisnya bahwa Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memimpin dalam tren jumlah mention di TikTok dengan 48 persen share of voice (793 sebutan). Diikuti oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan 30 persen share of voice (500 sebutan). Sementara Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di urutan ketiga dengan 21 persen (353 sebutan).
Meskipun berada di posisi kedua, Prabowo-Gibran menonjol karena memiliki interaksi tertinggi di TikTok, yang mencakup jumlah post, like, komentar, share, dan view. Dimana interaksi ini mencapai puncaknya hingga 188 juta pada 21 Januari. Total interaksi Prabowo-Gibran mencapai 241,7 juta, atau 47 persen dari total share of interaction di TikTok.
Ismail Fahmi menyoroti dominasi Prabowo-Gibran dalam total interaksi di TikTok. Di sisi lain, Anies-Muhaimin juga memiliki tingkat keterlibatan yang signifikan dengan jumlah like atau kesukaan yang tinggi. Sementara, Ganjar-Mahfud MD menunjukkan keterlibatan yang aktif. Menurut Fahmi, hal ini tercermin dari jumlah komentar yang tinggi dan tingkat interaksi yang kompetitif.
"Meskipun jumlah interaksi totalnya lebih rendah dibandingkan dengan dua kelompok lainnya, ini tetap menunjukkan adanya diskusi yang berarti terjadi diantara pengguna," tutur Ismail Fahmi dalam keterangan pers, dikutip Rabu (7/2/2024).
Mengelola kegiatan akun pemerintah, politikus, dan parpol..
Menghadapi ramainya konten seputar kampanye baik dari para paslon maupun pengguna lainnya, TikTok mengungkapkan telah melakukan berbagai kegiatan proaktif demi menjaga integritas platformnya untuk memastikan platform dan pengguna terhindar dari bahaya misinformasi. Sejak tahun lalu, TikTok terus melanjutkan upaya proaktifnya untuk mengatasi misinformasi dengan menyediakan akses informasi yang kredibel dan otoritatif tentang Pemilu 2024 kepada pengguna dan masyarakat Indonesia.
"Menjelang pemilu, TikTok terus menegakkan peraturan yang ketat terhadap misinformasi pemilu serta operasi yang bertujuan untuk menyebarkan pengaruh. Untuk mewujudkan komitmen ini, kami bekerja sama dengan sejumlah institusi dan organisasi yang fokus menjaga dan memantau pelaksanaan demokrasi dan Pemilu di Indonesia," tutur Faris Mufid, Public Policy and Government Relations, TikTok Indonesia.
Faris juga menyampaikan bahwa TikTok telah menerapkan aturan khusus untuk akun pemerintah, politikus, dan partai politik (Government, Politician and Political Party Accounts/GPPPA). TikTok melarang akun tersebut untuk melakukan promosi kampanye politik melalui fitur iklan di platformnya. Sejumlah fitur TikTok pun juga akan dibatasi, termasuk akses ke fitur monetisasi TikTok seperti gift dan tip.
Menekan potensi misinformasi..
Demi menjunjung integritas Pemilu 2024, TikTok juga menjelaskan bahwa platform tersebut mengambil tindakan untuk mencegah penyebaran misinformasi yang dapat berdampak negatif terhadap opini publik selama kampanye pemilu, seperti menegakkan Panduan Komunitas terhadap misinformasi pemilu, serta berkolaborasi dengan mitra pengecekan fakta independen seperti Agence France-Presse (AFP), Mafindo, dan Perludem untuk meninjau, memverifikasi, dan melaporkan konten yang berpotensi menyesatkan.
TikTok juga memberikan akses informasi bagi pengguna dan masyarakat umum seputar Pemilu 2024 melalui Pusat Panduan Pemilu 2024. Laman yang dapat diakses langsung di dalam platform TikTok ini bertujuan untuk memberikan sumber informasi yang kredibel dan otoritatif. Pusat Panduan Pemilu ini hadir sebagai bagian dari upaya TikTok dalam mendorong integritas Pemilu dan melawan penyebaran misinformasi, khususnya menjelang pemungutan suara yang akan berlangsung pada 14 Februari 2024.