Mudah Marah Saat Lapar, Tanda Penyakit Apa?
Kecenderungan untuk mudah marah ketika lapar sering juga disebut hangry.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes tipe 2 bisa memunculkan sejumlah tanda yang mungkin jarang disadari pada awalnya. Salah satu dari tanda awal diabetes tersebut adalah hangry atau kecenderungan untuk mudah marah ketika lapar.
Menurut chiropractor yang mengkhususkan diri untuk membantu mengubah gaya hidup demi kesehatan, dr Eric Berg, orang yang baru terkena diabetes tipe 2 biasanya akan menunjukkan perubahan sikap terhadap makanan. Sebagai contoh, mereka akan sulit melewatkan jam makan karena bisa merasa sangat lapar.
Rasa lapar yang teramat besar ini bisa membuat mereka menjadi lebih mudah marah. Kondisi ini dikenal sebagai hangry atau kecenderungan mudah marah karena disebabkan oleh rasa lapar.
"Anda mungkin akan merasa mudah marah ketika tidak makan tetapi merasa lebih baik atau menjadi lebih ramah kepada orang sekitar ketika Anda makan," ungkap dr Berg, seperti dilansir Express pada Selasa (13/2/2024).
Selain hangry, dr Berg mengatakan ada beberapa tanda awal diabetes tipe 2 lain yang juga patut diwaspadai. Berikut ini adalah lima tanda di antaranya:
1. Muncul keinginan berlebih untuk mengonsumsi karbohidrat
2. Merasa ingin tidur atau sangat mengantuk setelah makan
3. Kelopak mata menjadi bengkak
4. Penglihatan memburuk
5. Jadi lebih sering berkemih dan rasa haus meningkat
Hal serupa juga diungkapkan oleh National Health Service di Inggris. Menurut National Health Service, ada tujuh tanda diabetes tipe 2 awal yang perlu dikenali dan diwaspadai. Berikut ini adalah ketujuh tanda tersebut:
1. Lebih sering berkemih
2. Haus sepanjang waktu
3. Rasa sangat lelah
4. Berat badan turun tanpa sebab
5. Gatal di sekitar area genital atau berulang kali mengalami infeksi jamur di area tersebut
6. Luka sulit atau lama sembuh
7. Pandangan menjadi buram.
Mengenali dan mewaspadai tanda-tanda awal diabetes tipe 2 dapat membantu penderita agar penyakit mereka terdiagnosis lebih dini. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan terapi diabetes yang dibutuhkan agar kadar gula darahnya terkendali dan risiko terhadap komplikasi menurun.
Untuk mencegah diabetes tipe 2 atau mengelola kadar gula darah, National Health Service menganjurkan orang-orang untuk menyantap jenis makanan yang beragam. Makanan ini mencakup buah, sayur, karbohidrat, hingga protein dengan komposisi yang seimbang atau secukupnya.
Selain itu, asupan gula, lemak, serta garam perlu dibatasi. Mengacu pada anjuran Kementerian Kesehatan RI, batas aman konsumsi gula, garam, dan lemak adalah 50 gram (4 sendok makan) gula, 5 gram (1 sendok teh) garam, serta 67 gram (5 sendok makan) lemak per hari.
National Health Service juga merekomendasikan aktivitas fisik sebanyak 2,5 jam per pekan. Bagi yang bertubuh gemuk, menurunkan berat badan juga sangat dianjurkan untuk mengelola kadar gula darah.