Sebelum Mencoblos, Jangan Lupa Baca Doa Memilih Pemimpin

Nabi Muhammad SAW memberikan tuntunan tentang doa memilih pemimpin.

Republika/Putra M. Akbar
Warga membawa kotak suara untuk disimpan di salah satu TPS di kawasan Srengseng Sawah, Jakarta Selatan, Selasa (13/2/2024). Sebanyak 800 kotak suara beserta logistik lainnya didistribusikan untuk 200 tempat pemungutan suara (TPS) di 19 RW wilayah Srengseng Sawah.
Rep: Umar Mukhtar Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masyarakat Indonesia akan melaksanakan hajatan besar alias pemilu pada Rabu (14/2/2024). Dalam pemilu ini, masyarakat akan memilih calon presiden dan calon wakil presiden beserta anggota legislatif.

Bagi umat Islam, sebelum berangkat ke TPS untuk mencoblos, dianjurkan untuk membaca doa. Nabi Muhammad SAW memberikan tuntunan tentang doa memilih pemimpin, sebagaimana tercantum dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar RA.

Baca Juga



Adapun doa memilih pemimpin yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut.

Doa Memilih Pemimpin

اللَّهُمَّ لَا تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لَا يَرْحَمُنَا

Latin:

Allahumma laa tusallith 'alaynaa man laa yarhamunaa

Terjemahan:

Ya Allah, janganlah Engkau kuasakan atas kami orang-orang yang tidak menyayangi kami.

Doa tersebut didasarkan pada hadits riwayat Abdullah bin Umar RA, yang bersumber dari kitab Al Jami' Al Shagir, dan diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi.

Berikut bunyi haditsnya...

Berikut bunyi hadits lengkapnya:

قلَّما كانَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ يقومُ من مَجلسٍ حتَّى يدعوَ بِهَؤلاءِ الكلِماتِ لأصحابِهِ : اللَّهمَّ اقسِم لَنا من خشيتِكَ ما يَحولُ بينَنا وبينَ معاصيكَ ، ومن طاعتِكَ ما تبلِّغُنا بِهِ جنَّتَكَ ، ومنَ اليقينِ ما تُهَوِّنُ بِهِ علَينا مُصيباتِ الدُّنيا ، ومتِّعنا بأسماعِنا وأبصارِنا وقوَّتنا ما أحييتَنا ، واجعَلهُ الوارثَ منَّا ، واجعَل ثأرَنا على من ظلمَنا ، وانصُرنا علَى من عادانا ، ولا تجعَل مُصيبتَنا في دينِنا ، ولا تجعلِ الدُّنيا أَكْبرَ همِّنا ولا مبلغَ عِلمِنا ، ولا تسلِّط علَينا مَن لا يرحَمُنا

Nabi Muhammad SAW biasa mengucapkan doa dengan kata-kata ini untuk para sahabatnya, sebelum beranjak dari majelis:

Ya Allah, curahkanlah kepada kami rasa takut kepada-Mu yang menghalangi kami dari bermaksiat kepada-Mu, dan ketaatan kepada-Mu yang menghantarkan kami kepada Surga-Mu, dan curahkanlah keyakinan yang meringankan musibah di dunia. Berilah kenikmatan kami dengan pendengaran kami, penglihatan kami, serta kekuatan kami selama kami hidup, dan jadikan itu sebagai warisan dari kami, dan jadikan pembalasan atas orang yang menzalimi kami, dan tolonglah kami melawan orang-orang yang memusuhi kami, dan janganlah Engkau jadikan musibah kami pada agama kami, dan jangan Engkau jadikan dunia sebagai impian terbesar kami, serta pengetahuan kami yang tertinggi, serta jangan engkau kuasakan atas kami orang-orang yang tidak menyayangi kami. (HR. Tirmidzi)

Ucapan "laa tusallith 'alaynaa man laa yarhamunaa", mengandung doa untuk meminta supaya terhindar dari orang-orang kafir atau para pemimpin yang zalim, atau dari orang-orang jahil alias bodoh yang tidak memiliki kepedulian. Sehingga orang-orang tersebut tidak mendapat kekuasaan atau wewenang apa pun atas diri kita.

Doa "laa tusallith 'alaynaa man laa yarhamunaa" juga untuk meminta supaya tidak dikalahkan oleh orang-orang tersebut dan tidak menjadikan para penindas berkuasa karena mereka tidak mempunyai kasih sayang.

Sumber: Dorar

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler