Pemilu Marak Penipuan File APK, BRI Ingatkan Modus Gaya Baru

File apk menggunakan penamaan Undangan Pemilu atau PPS PEMILU 2024.

dok BRI
BRI menjadi salah satu bank umum yang menjadi penyelenggara program pensiun tersebut. Yakni melalui BRI Future Investment atau BRIFINE.
Rep: Dian Fath Risalah Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang pesta rakyat, pemilihan umum (Pemilu) 2024 pada Rabu besok, semakin marak pula modus penipuan digital atau social engineering yang menggunakan isu yang hangat diperbincangkan di masyarakat. Sebagai conto, para fraudster mempunyai modus gaya baru yakni membagikan undangan pemilu dalam wujud file Android Package Kit (APK).

Menanggapi hal ini, Direktur Jaringan dan Layanan BRI Andrijanto mengingatkan kepada nasabahnya untuk melakukan #BilangAjaGak atau menolak mentah-mentah segala modus penipuan atau kejahatan perbankan di platform digital. Ia menekankan agar para nasabah terus waspada jika ada nomor yang tidak dikenal mengirimkan dokumen dengan akhir penamaan .apk, terlebih bila  mengatasnamakan BRI.

“BRI tidak pernah membuka channel di aplikasi chat. BRI sebagai bank yang sangat concern terhadap segala jenis kejahatan bank senantiasa mengimbau dan mengedukasi nasabah untuk lebih waspada dan mengenali berbagai jenis modus penipuan,” ucapnya dalam keterangan, dikutip Selasa (13/2/2024).

File apk menggunakan penamaan Undangan Pemilu atau PPS PEMILU 2024 kini marak disebar untuk memancing korban. Di sisi lain, oknum penipu masih gencar memanfaatkan kelengahan korbannya dengan gaya lama seperti memberikan undangan pernikahan dan foto paket melalui pesan singkat ataupun whatsapp. File- apk tersebut merupakan aplikasi berbahaya karena berisi malware yang bila korban meng-kliknya, pelaku bisa mengakses data pribadi korban untuk disalahgunakan.
 
Andrijanto menambahkan, melalui campaign yang disebarkan BRI, diharapkan awareness dan kewaspadaan masyarakat semakin meningkat terutama dalam mengenali modus dan praktik modus kejahatan Social Enggineering (Soceng).
 
Berikut berbagai macam modus penipuan digital yang marak dan berpotensi merugikan masyarakat:
 
1. Undangan pernikahan digital
2. Pemberitahuan penutupan rekening
3. Pemberitahuan tagihan BPJS
4. Foto paket dari kurir
5. Surat pemberitahuan wajib pajak
6. Surat atau blangko tilang
7. Pemberitahuan SPT pajak
8. Panitia Pemungutan Suara (PPS) Pemilu
Undangan Pemilu
 
Ia pun mengajak para nasabah untuk selalu menjaga kerahasiaan data serta tetap berhati-hati dalam menerima pesan, berbagai modus penipuan akan mudah untuk dihindari. BRI pun akan terus mengedukasi serta mengajak seluruh masyarakat untuk selalu waspada akan modus penipuaan.
 
Adapun cara mengantisipasi penipuan dengan modus Social Engineering (Soceng):
1. Waspada saat ada pesan dari nomor tak dikenal mencantumkan link/file berbentuk apk
2. Kenali file yang disertai pengumuman/pemberitahuan berupa ancaman dan membuatmu panik
3. Tidak asal klik link/file yang dikirimkan
4. Jika sudah terklik dan instal file tersebut, cepat matikan koneksi data selular dan WIFI pada perangkat
5. Bersihkan data dan cache aplikasi tersebut
6. Uninstall aplikasi tersebut
7. Ubah username, PIN dan password Mobile Banking termasuk email pribadi
 

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler