Erick Thohir Targetkan BUMN Setor Dividen Rp 85 Triliun di Tahun 2024

Akumulasi jumlah aset yang dimiliki BUMN mencapai Rp 10 ribu triliun.

Republika/Muhammad Nursyamsi
Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi meninjau ketersediaan beras di Ramayana Klender, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024).
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan seluruh korporasi milik negara bisa memberikan dividen atau keuntungan sebanyak Rp85 triliun di tahun 2024. Ia mengatakan target tersebut bisa terlaksana mengingat capaian kinerja BUMN sudah baik di tahun sebelumnya.

"Target Rp 85 triliun, pertama kami mau genjot, saya lihat track record-nya bagus," kata Erick dalam acara BUMN Next-Gen di Jakarta, Selasa (13/2/2024).

Menteri BUMN mengatakan meski capaian kinerja dari perusahaan milik negara sudah cukup baik, namun harus mewaspadai dinamika global.

Ia menilai ketidakpastian situasi politik global dan perekonomian dunia bisa mempengaruhi keuntungan yang diberikan BUMN kepada ekonomi nasional.

"Saya minta benar-benar waspada karena juga pasti impact yang terjadi di Laut Merah, di situasi lain juga pasti ada impact-nya di Indonesia," ujarnya.

Selain memberikan kontribusi terhadap perekonomian nasional melalui dividen, BUMN juga memberikan komitmen untuk berkontribusi kepada masyarakat sekitar, seperti halnya menyediakan sentra vaksinasi gratis bagi masyarakat pada masa pandemi COVID-19.

Lebih lanjut dalam sambutannya Erick mengatakan, saat ini akumulasi jumlah aset yang dimiliki BUMN mencapai Rp 10 ribu triliun, dengan estimasi laba yang diperoleh sebanyak Rp 250 triliun.

"Kami sudah melakukan transformasi yang luar biasa, kita bisa lihat data-data dulu aset kami itu Rp 6 ribu triliun dalam waktu 3,5 tahun aset kami sudah Rp 10 ribu triliun,ini luar biasa," katanya.

Dirinya mengatakan pada tahun 2023 seluruh korporasi negara telah menghasilkan keuntungan tertinggi sepanjang sejarah BUMN didirikan, yakni menyentuh angka Rp81,1 triliun

"Dividen yang kita berikan ke negara itu tertinggi sepanjang sejarah Rp 81,1 triliun," katanya.

Baca Juga


sumber : ANTARA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler