Pagi Diguyur Hujan, BMKG Prakirakan Cuaca Sebagian Wilayah Indonesia Cerah Berawan

BMKG mengimbau masyarakat mewaspadai perubahan cuaca.

Antara/Hendra Nurdiyansyah
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi cerah berawan pada Rabu (14/2/2024).
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sebagian besar wilayah di Indonesia berpotensi cerah berawan pada Rabu (14/2/2024). Meski demikian, pada pagi hari pencoblosan ini, sejumlah wilayah mengalami hujan ringan.

Baca Juga


Berdasarkan informasi prakiraan cuaca yang disampaikan BMKG melalui laman www.bmkg.go.id di Jakarta, cuaca cerah berawan diprakirakan terjadi di sejumlah daerah, yakni Banda Aceh, Serang, Yogyakarta, Semarang, Pontianak, dan Lampung. Kemudian daerah lainnya yang cuaca-nya diprediksi cerah berawan adalah Padang, Medan, Denpasar, Gorontalo, Banjarmasin, Mataram, Mamuju, Palu, Kendari, dan Ambon.  

BMKG memprakirakan cuaca berawan di sejumlah daerah, yakni di Bengkulu, Jakarta, Surabaya, Palangka Raya, Pekanbaru, Tanjung Selor, Makassar, Jayapura, dan Manokwari.

Hujan dengan intensitas ringan diprakirakan terjadi di wilayah Jambi, Pangkalpinang, Tanjung Pinang, Palembang, Samarinda, Kupang, dan Sofifi.

Sementara hujan dengan intensitas sedang diprediksi di Bandung hari ini. Cuaca di Manado diprakirakan berawan tebal.

 

Sementara itu, BMKG memperingatkan jika sebagian wilayah di Jawa Timur berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat pada periode 14-20 Februari termasuk saat pemilihan umum (Pemilu) berlangsung. Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan mengatakan waspadai potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah Jawa Timur yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es.   

"Beberapa wilayah kabupaten dan kota yang dimaksud adalah Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Kota Batu, Kota Blitar, Blitar, Bondowoso, Gresik, Jember, Kota Malang, Malang, Lamongan, Lumajang, Kota Madiun, Madiun, Magetan, Kota Malang, Kota Mojokerto, Mojokerto, Ngawi, Ponorogo, Kota Probolinggo, Probolinggo, Sidoarjo, Kota Surabaya, Kediri, Kota Kediri, Banyuwangi, Bojonegoro, Jombang, Nganjuk, Kota Pasuruan, Pasuruan, Situbondo, Tuban, Tulungagung, Trenggalek, dan Pacitan," ujarnya.  

Ia mengatakan, saat ini wilayah Jawa Timur telah memasuki puncak musim hujan dengan suhu muka laut di perairan Jawa Timur yang hangat mengakibatkan peningkatan pasokan uap air di atmosfer.

"Analisa udara atas menunjukkan atmosfer dalam kondisi labil dan lembab mulai lapisan bawah hingga atas sehingga mendukung terbentuknya awan-awan konvektif yang masif," tuturnya.  

Selain itu, kata dia, pola belokan angin dan pertemuan massa udara mendukung terbentuknya daerah pumpunan awan hujan di wilayah Jawa Timur.

"BMKG Juanda menimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang sesat selama sepekan ke depan," katanya.  

Ia mengatakan, wilayah dengan topografi curam, bergunung, tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang.

"Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id/radar," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler