Saat Kiamat Tiba, Baca Kalimat Thayyibah yang 'Dibocorkan' Rasulullah SAW Ini
Tak ada satupun yang mengetahui kapan kiamat tiba
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kiamat adalah keadaan akhir zaman. Kiamat merupakan akhir dari alam semesta dan kehidupan semua makhluk. Artinya saat kiamat tiba, seluruh jagat raya beserta isinya, seperti planet, bintang, langit, bumi, manusia, dan semua yang ada, hancur binasa.
Kehidupan makhluk tidak ada lagi. Ini merupakan bencana besar bagi alam raya dan yang ada di dalamnya. Seluruh kehidupan yang ada menjadi musnah karena hancurnya dunia dan isinya. Allah SWT berfirman:
اِذَا السَّمَاۤءُ انْفَطَرَتْ وَاِذَا الْكَوَاكِبُ انْتَثَرَتْ وَاِذَا الْبِحَارُ فُجِّرَتْ وَاِذَا الْقُبُوْرُ بُعْثِرَتْ عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّا قَدَّمَتْ وَاَخَّرَتْ
"Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan, dan apabila lautan dijadikan meluap, dan apabila kuburan-kuburan dibongkar, (maka) setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakan dan yang dilalaikan(nya)." (QS Al-Infitar: 1-5)
Kiamat merupakan akhir kehidupan dunia. Saat itu, semua yang ada di alam raya ini mati, hancur, rusak, dan binasa. Segala isi jagat raya musnah hingga tidak ada kehidupan lagi. Manusia yang merupakan makhluk utama di bumi juga mati dan musnah.
Sebuah bencana besar yang menimpa alam raya. Setelah itu, manusia akan dibangkitkan dari kematian. Mereka dihidupkan kembali untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya ketika di dunia.
Rasulullah SAW membocorkan satu kalimat thayyibah bagi umatnya sehingga dapat menghadapi momentum tersebut. Bacaan tersebut yaitu:
Lafaz:
حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ
Latin:
Hasbunallah wa nimal wakil
Terjemah:
“Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”
Bacaan ini sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW, sebagaimana tertuang dalam riwayat berikut ini:
كَيْفَ أَنْعَمُ وَصَاحِبُ الْقَرْنِ قَدِ الْتَقَمَ الْقَرْنَ وَحَنَى جَبْهَتَهُ يَنْتَظِرُ مَتَى يُؤْمَرُ أَنْ يَنْفُخَ. قَالُوْا: يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ مَاذَا نَقُوْلُ؟ قَالَ: قُوْلُوْا: حَسْبُنَا اللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ. (رواه ابن حبان)
“Bagaimana aku akan bersenang-senang padahal malaikat pemilik atau peniup sangkakala sudah meletakkan sangkakala di mulutnya, dan menundukkan dahinya menunggu perintah untuk meniup. Para sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apa yang harus kami baca (menghadapi peristiwa yang dahsyat itu)?” Beliau bersabda, “Bacalah: Hasbunallahu wa ni‘mal-wakil.” (Riwayat Ibnu Hibban)
Tiupan sangkakala
Tak ada peristiwa yang lebih mengerikan daripada saat ditiupnya sangkakala oleh malaikat Israfil. Sebab ketika Allah telah memerintahkan Israfil meniup sangkakala, maka berakhirlah sudah seluruh kehidupan makhluk dan hancurlah alam jagat raya.
وَنُفِخَ فِى الصُّوْرِۗ ذٰلِكَ يَوْمُ الْوَعِيْدِ
Artinya: Ditiuplah sangkakala. Itulah hari yang diancamkan. (Alqurn surat Qaf ayat 20).
Tiupan sangkakala malaikat Israfil itu membuat gunung-gunung berterbangan seperti kapas yang ditiup dan saling bertubrukan. Segala macam benda langit berjatuhan dan hancur.
Manusia yang menyaksikan peristiwa itu panik dan ketakutan. Hancurlah jagat raya. Setelah itu Allah ta'ala memerintahkan Israfil meniup sangkakalanya kembali dan bangkitlah semua manusia dari sejak zaman nabi Adam. Mereka berkumpul jadi satu di padang Mahsyar mencari syafaat nabi Muhammad SAW agar selamat.
Keutamaan dzikir
Keutamaan dzikir
Imam Ibnu Qayyim dalam kitabnya, Madarij as-Salikin, di antara keutamaan dzikir yang dilakukan secara rutin dan istiqamah adalah sebagai berikut. Enam Keutamaan Dzikir kepada Allah SWT yaitu:
1. Mendapatkan banyak keberuntungan. Orang yang istiqamah mengamalkan dzikir akan mendapatkan keberuntungan secara terus-menerus. Keberuntungan tersebut bisa berupa rahmat, kebaikan, dan lain-lain.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ وَعَنْ أَبِي سَعِيْدٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالاَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ إِلاَّ حَفَّتْهُمُ المَلاَئِكَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ.
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id radhiyallahu ‘anhuma, mereka berdua berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir (mengingat) Allah, melainkan mereka dikelilingi oleh para malaikat, diliputi oleh rahmat, diturunkan sakinah (ketenangan), dan mereka disebut oleh Allah di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya.’” (HR Muslim, no 2700).
2. Mendapatkan pujian Allah SWT serta berita tentang surga-neraka. Orang yang istiqamah mengamalkan dzikir akan mendapatkan pujian dari-Nya. Berita tentang surga dan neraka juga Allah sediakan bagi orang yang senang berdzikir.
3. Mendapatkan pahala yang sangat besar. Dzikir merupakan ibadah yang pahalanya sangat besar. Pahala dzikir lebih besar dari segala sesuatu. Sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al Ahzab ayat 35.
إِنَّ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْقَانِتِينَ وَالْقَانِتَاتِ وَالصَّادِقِينَ وَالصَّادِقَاتِ وَالصَّابِرِينَ وَالصَّابِرَاتِ وَالْخَاشِعِينَ وَالْخَاشِعَاتِ وَالْمُتَصَدِّقِينَ وَالْمُتَصَدِّقَاتِ وَالصَّائِمِينَ وَالصَّائِمَاتِ وَالْحَافِظِينَ فُرُوجَهُمْ وَالْحَافِظَاتِ وَالذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ أَعَدَّ اللَّهُ لَهُمْ مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا
"Sesungguhnya, laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan bagi mereka ampunan dan pahala yang besar." (QS Al Ahzab: 35).
4. Kunci dan penutup amal shalih. Dalam setiap perbuatan amal shalih, dzikir berfungsi sebagai kunci dan sekaligus penutupnya. Dzikir adalah penutup amal-amal shalih dan juga sebagai kuncinya. Artinya, dzikir dapat menyempurnakan pahala dari setiap amal shalih.
5. Digolongkan sebagai orang-orang berakal. Keistimewaan dzikir berikutnya adalah bahwa orang yang berdzikir digolongkan dengan orang yang mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah SWT. Hanya golongan orang berakal yang dapat mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah SWT.
6. Ruh dari amal saleh. Allah SWT menjadikan dzikir sebagai penyerta semua amal shalih dan sekaligus sebagai ruh amal saleh. Amal saleh yang kehilangan dzikir, ibarat jasad tanpa nyawa.
Baca juga: Golongan yang Gemar Membaca Alquran, Tetapi Justru tidak Mendapat Syafaatnya
Demikianlah beberapa keistimewaan dzikir yang dikemukakan oleh Ibnu Qayyim. Allah SWT mengistimewakan amalan dzikir setiap hamba-Nya. Sebagaimana firman-Nya dalam Alquran:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا هُوَ الَّذِي يُصَلِّي عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا تَحِيَّتُهُمْ يَوْمَ يَلْقَوْنَهُ سَلَامٌ ۚ وَأَعَدَّ لَهُمْ أَجْرًا كَرِيمًا
"Hai orang-orang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dia Mahapenyayang kepada orang-orang yang beriman. Salam penghormatan kepada mereka (orang-orang mukmin itu) pada hari mereka menemui-Nya ialah salam; dan Dia menyediakan pahala yang mulia bagi mereka." (QS Al Ahzab ayat 41-44).
Infografis Waktu Terbaik Berdzikir - (Republika.co.id)