Saudi Keluarkan Pedoman Pemberian Takjil Buka Puasa di Masjidil Haram
Penyedia layanan diharuskan tunduk pada kondisi dan standar yang telah ditetapkan.
REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Otoritas Umum untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi telah mengeluarkan pedoman pemberian takjil buka puasa. Otoritas menyediakan aplikasi untuk penyedia layanan makan buka puasa di Masjidil Haram selama Ramadhan.
Penyedia layanan diharuskan tunduk pada kondisi dan standar yang telah ditetapkan. Penyedia dapat secara elektronik memilih lokasi makanan dan diharuskan membuat kontrak dengan perusahaan katering yang disetujui atau pabrik dan gudang yang disetujui Otoritas Makanan dan Obat-obatan Saudi.
Dilansir dari Arab News, Rabu (21/2/2024), filantropis individu terbatas pada dua sufra, sementara organisasi amal dan sumbangan dapat meminta hingga 10 sufra. Makanan, yang terdiri dari barang-barang seperti kurma, kue, kue kering, dan jus, harus mematuhi ketentuan pengemasan yang disetujui yang tersedia di tautan elektronik selanjutnya.
Kepresidenan berharap langkah-langkah ini akan meningkatkan pengalaman pengunjung Masjidil Haram dan memberikan layanan terkemuka yang memenuhi kebutuhan mereka selama Ramadhan. Kepresidenan juga menyediakan layanan buka puasa bagi individu puasa di Masjid Nabawi selama bulan suci.
Diharapkan jumlah makanan buka puasa yang akan dibagikan kepada individu puasa di lokasi buka puasa yang ditentukan di masjid dan halamannya selama Ramadhan ini akan melebihi 8,5 juta porsi.
Selain itu, lebih dari 45 juta penerima manfaat akan menerima layanan air Zamzam. Ini mencakup distribusi 2,5 juta botol air Zamzam yang disediakan untuk jamaah di Dua Masjid Suci serta distribusi cangkir minum di 18 ribu pendingin air Zamzam di seluruh Masjid Nabi.
Selanjutnya, sebanyak 1.205 pancuran air untuk minum telah disiapkan dan didistribusikan di seluruh halaman luar masjid.
Sebelumnya, Menteri Haji dan Umroh Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah mengumumkan jumlah jamaah umroh pada 2023 mencapai rekor bersejarah 13,55 juta. Dia mengatakan dalam pidatonya selama Expo Haji dan Umroh ketiga bulan lalu bahwa jumlah peziarah umroh terbesar dari luar Kerajaan adalah pada 2019 dengan 8,55 juta orang.