Pola Asuh Seperti Ini Efektif Cegah Anak Jadi Pelaku Bullying

Pelaku perundungan di Binus School Serpong dikeluarkan dari sekolah.

ANTARAFOTO/Maulana Surya.
Siswa mengikuti aksi cap tangan saat deklarasi anti bullying. Remaja butuh merasa tergabung ke satu kelompok sebagai bagian dari jati dirinya.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua diserukan agar selalu mengawasi dan memperhatikan segala sikap dan perilaku anak serta lingkungan sekitar. Dengan begitu, ayah dan ibu dapat dengan mudah mendeteksi adanya perubahan perilaku anak.

"Keluarga memiliki peran utama dalam memberikan pengawasan terhadap perilaku dan tumbuh kembang anak dengan rutin melakukan deteksi dini terhadap potensi-potensi perilaku berisiko dan pencegahan kondisi serupa di lingkungan terdekat anak maupun masyarakat," kata Plh Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Rini Handayani dalam keterangan di Jakarta, Rabu (21/2/2024).

Hal tersebut dikemukakan menanggapi kasus perundungan anak di salah satu SMA di Serpong, Tangerang Selatan (Tangsel), Banten. Menurut Rini, pola pengasuhan positif dan komunikasi terbuka dengan anak menjadi kunci dalam pencegahan terpaparnya perilaku negatif pada anak.

Rini mengatakan perundungan merupakan salah satu bentuk tindakan agresif atau kekerasan yang melibatkan ketidakseimbangan kekuatan, sehingga merugikan orang lain. Ketidakseimbangan kekuatan itu dapat diartikan sebagai orang yang menggunakan kekuatan mereka, seperti kekuatan fisik, akses informasi yang cenderung memalukan, atau popularitas untuk mengendalikan atau membahayakan orang lain.

"Usia korban dan para terduga terlapor ini adalah usia remaja, di mana mereka sedang mengalami masa transisi dari anak-anak menuju dewasa," kata Rini.

Pada masa remaja, lanjut Rini, anak-anak cenderung mengalami emosi yang fluktuatif dan menggebu-gebu. Terkadang, polah tersebut menyulitkan bagi dirinya sendiri ataupun orang tua dan sekitar.

Baca Juga



Fluktuasi emosi yang dirasakan oleh para remaja ini dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, seperti hormonal, tekanan sosial, dan perkembangan identitas. Rini menyebut tindakan yang dilakukan oleh para terduga terlapor pun sangat mungkin dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk nilai-nilai pribadi, norma sosial, tekanan dari teman sebaya atau lingkungan, hingga pemrosesan informasi yang salah.

"Hal tersebut menimbulkan perilaku pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk tingkah laku yang menyimpang," kata Rini.

Pelaku Perundungan Dikeluarkan dari Sekolah

Binus School Serpong telah mengeluarkan siswa yang terlibat tindak perundungan dari sekolahnya. Siswa pelaku perundungan tersebut tergabung dalam kelompok bernama geng "Tai".

"Seluruh siswa yang terbukti melakukan tindakan kekerasan sudah tidak menjadi bagian dari komunitas Binus School," kata Humas Binus, Haris Suhendra dalam keterangan resminya, Rabu (21/2/2024).

Sementara itu, lanjut Haris, sejumlah siswa lain yang turut menyaksikan kejadian tersebut tanpa melakukan tindakan pencegahan maupun pertolongan juga telah mendapatkan sanksi disiplin keras. Namun demikian, pihaknya tidak dapat membeberkan identitas para pelaku atau siswa yang terlibat dalam perundungan tersebut.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler