Badan Antariksa Kanada Ungkap Makanan yang Bakal Terbang di Artemis 2 

Makanan yang dibawa akan disesuaikan dengan selera kru Artemis 2.

EPA-EFE/CRISTOBAL HERRERA-ULASHKEVICH
Anggota kru Artemis 2, berpose di depan pesawat ruang angkasa Orion NASA, bagian dari misi Artemis 2.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani  Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Antariksa Kanada (CSA) baru-baru ini mengungkapkan makanan yang akan terbang di Artemis 2 ketika lepas landas pada September 2025. 

Baca Juga


Dilansir Space, Senin (26/2/2024), tata krama makan di luar angkasa berbeda dengan di bumi. Astronaut perlu mengendalikan remah-remah makan mereka.

Namun, astronaut Kanada Jeremy Hansen meyakinkan para wartawan di markas CSA bahwa tidak semua norma-norma makan diabaikan. Contohnya, dia tidak berencana memasukkan seluruh kue ke dalam mulutnya demi kebersihan. 

“Nah, itu hanya sesuatu yang lazim. Anda yang mengontrol porsi-porsi Anda,” kata Hansen pada 5 Februari saat bertemu wartawan. 

Hansen, orang non-Amerika pertama yang terbang ke bulan, akan bergabung dengan komandan NASA Reid Wiseman, pilot NASA Victor Glover (orang kulit hitam pertama yang meninggalkan orbit rendah Bumi atau LEO) dan spesialis misi NASA Christina Koch (wanita pertama). 

Kuartet ini akan menggunakan beberapa tradisi menu dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) dalam menyusun menu mereka. Meskipun pesawat luar angkasa kecil Orion mereka tidak memiliki dapur yang besar, akan ada satu set makanan standar di dalamnya yang disesuaikan dengan selera atau preferensi budaya anggota-anggota kru. Oleh karena itu, kue-kue krim daun maple Kanada, yang telah terbang di beberapa misi ISS. 

Dalam memilih makanan-makanan untuk dibawa ke luar angkasa, CSA mempertimbangkan faktor-faktor seperti umur simpan, tekstur, kemasan, bahan-bahan, kelayakan untuk dsiapkan, dan kemudahan konsumsi di luar angkasa, kata para pejabat kepada Space melalui pernyataan email. 

Para astronaut biasanya makan tiga kali dan satu kali camilan sehari, dengan jumlah makanan berkisar antara 1.900 dan 3.200 kalori setiap hari tergantung pada berat badan, jenis kelamin, dan kebutuhan spesifik lainnya. 

Dari diskusi tersebut, terpilihlah produk sebagai berikut....

Para astronaut dan para penilai makanan lainnya juga ditanyai tentang “sifat-sifat organoleptik,” atau sensasi seperti penampilan, aroma, rasa, dan tekstur. Dari diskusi tersebut, terpilihlah produk sebagai berikut.

 

  • Kue-kue krim maple: Tepung terigu yang diperkaya, gula (gula icing, gula pasir, glukosa-fruktosa, sirup maple), mentega (minyak sawit, minyak canola, minyak sawit modifikasi), garam, perisa alami dan buatan, natrium bikarbonat, lesitin kedelai, amonium bikarbonat. 
  • Sirup maple.
  • Salmon asap: Salmon chum pasifik liar, gula tebu, garam laut, asap kayu keras alami. 
  • Kari udang dengan nasi: nasi, kuah kari, santan bubuk (santan kering maltodekstrin tapioka, natrium kaseinat), susu bubuk skim, tepung terigu, tepung maizena dan tepung maizena termodifikasi, bahan-bahan susu termodifikasi, padatan-padatan glukosa, dekstrosa, rempah-rempah , ekstra ragi, sayuran dehidrasi (bawah merah, bawang putih), protein kedelai terhidrolisis, garam, lemak ayam peterseli, kacang-kacang mete panggang (kacang mete, minyak canola), udang kering beku, kismis. 
  • Sereal pengganti lavender stroberi: biji chia, biji labu, biji rami, soba organik, potongan-potongan stroberi, bubuk stroberi, bubuk daun stevia organik murni, bunga-bunga lavender organik. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler