Jika Anies Maju di Pilgub DKI, Partai Mana yang akan Memajukan?

PKS berharap DKI dapat punya gubernur sebaik Anies.

Republika/Putra M. Akbar
Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan
Rep: Eva Rianti Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nama calon presiden, Anies Baswedan, disebut-sebut pengamat menjadi salah satu kandidat di Pilgub DKI. Ia dinilai dapat bersaing dengan sejumlah kandidat lain, seperti Basuki Tjahaja Purnama, Sahroni, dan Ridwan Kamil.  

Baca Juga


Namun, menjadi pertanyaan, siapa partai yang akan mengusung Anies jika akan maju? Sampai saat ini partai pendukung Anies di Pilpres 2024 seperti PKS dan Demokrat masih fokus ke penghitungan suara. Tidak ada pernyataan tegas akan mendukung Anies.

Sementara di luar dua partai itu, seperti Golkar dan PDIP sepertinya sudah mempunyai calon masing-masing. 

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ketika ditanya Republika, mengaku belum menyampaikan soal rencana Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2024, termasuk adanya kemungkinan kembali mengusung Anies Baswedan. Kendati demikian, PKS mengaku berharap DKI memiliki gubernur seperti Anies nantinya. 

"Kami apresiasi Pak Anies selama menjabat sebagai gubernur DKI saat diusung oleh PKS, kami juga berharap DKI dapat mempunyai gubernur sebaik beliau ke depan," kata Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS DKI Jakarta Abdul Aziz saat dihubungi Republika, Selasa (27/2/2024). 

Namun, Aziz menyampaikan bahwa saat ini pihaknya masih fokus pada hasil Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg). Sehingga belum bisa fokus membahas soal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang bakal berlangsung November 2024 mendatang. 

"Tapi saat ini kami sedang fokus untuk mengawal suara beliau (Anies Baswedan) utk capres dan mengawal suara caleg-caleg PKS, baik di DPR maupun DPRD. Kami tidak ingin perhatian untuk hal ini terpecah karena kami memikirkan cagub," katanya. 

Aziz menyampaikan bahwa PKS masih optimistis bahwa Anies bakal memenangkan kontestasi Pilpres 2024. Pihaknya meyakini Pilpres tidak hanya berjalan satu putaran.  "InsyaAllah Pak Anies akan menang dan jadi Presiden RI di putaran kedua," ujarnya. 

Saat ditanya lebih lanjut mengenai ada atau tidaknya pembahasan mengenai alternatif jika Anies tidak menang dalam Pilpres, semisal kembali mengusungnya di Pilgub, Aziz kembali menegaskan bahwa pihaknya belum membahasnya. 

"Belum ada (pembahasan internal mengenai rencana mengusung Anies di Pilgub jika kalah di Pilpres)," katanya menegaskan. 

Kendati belum fokus Pilgub DKI, Aziz menyebut pihaknya terbuka untuk kemungkinan berbagai opsi mengenai langkah koalisi dengan parpol lain dalam mengusung gubernur nantinya. "Semua opsi dan koalisi sangat mungkin dilakukan karena kursi PKS di DKI belum cukup untuk mencalonkan gubernur sendiri," ujarnya. 

Nasdem ajukan tiga kandidat

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Hermawi Taslim mengungkapkan adanya sejumlah kader Partai Nasdem yang berpotensi maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta. Setidaknya keluar tiga nama yang diunggulkan oleh Partai Nasdem untuk nantinya bakal diusung di bursa Pilkada DKI. 

"Kami setidaknya punya tiga calon yang mumpuni, ada anak muda ketua F-Nasdem (Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta) Wibi Andrino, ada Okky Asokawati yang berpengalaman 10 tahun di DPR RI, dan tentu saja yang paling favorit dan sangat digandrungi oleh anak-anak muda Jakarta, 'si anak Priok': Ahmad Sahroni," kata Hermawi, Selasa (27/2/2024). 
 
 

Mengutip dari berbagai sumber, Wibi Andrino saat ini merupakan Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD DKI sekaligus Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Nasdem DKI Jakarta. Wibi diketahui merupakan keponakan dari Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh.
 
Pria kelahiran Lhokseumawe, 15 April 1986 itu lulusan Fakultas Hukum Universitas Trisakti (2005-2010) dan Magister Hukum Litigasi Universitas Gadjah Mada (2012-2018). Wibi terkenal cukup vokal pada permasalahan hukum yang dialami rakyat marjinal, diantaranya polemik warga Kampung Bayam. 
 
Sementara itu, Okky Asokawati merupakan kader Nasdem kelahiran Jakarta, 6 Maret 1961. Selain dikenal sebagai politikus, Okky juga merupakan model, pemeran, dan pembawa acara. 
 
Sepak terjangnya membawa Okky duduk di bangku Komisi IX DPR RI periode 2009-2014 dan 2014-2019. Ia merupakan lulusan S1 dan S2 dari Universitas Indonesia. 
 
Sedangkan, Ahmad Sahroni, pria kelahiran Priok Jakarta Utara 8 Agustus 1977, dikenal luas sebagai seorang pengusaha dan politisi Indonesia. Ia saat ini menjadi Bendahara Umum (Bendum) Partai Nasdem dan juga Wakil Ketua Komisi III DPR RI periode 2019-2024. 
 
Julukan 'si anak Priok' yang disematkan padanya tidak terlepas dari sepak terjang kehidupan ekonominya dari bawah hingga ke atas. Bahkan pada September 2013 lalu ia meluncurkan buku biografinya 'Ahmad Sahroni: Anak Priok Meraih Mimpi'. 
 
Nama-nama tersebut, kata Hermawi masih dimatangkan. Hermawi memastikan pihaknya akan menggodok calon yang bakal diusung jadi calon gubernur (cagub) DKI nantinya. Namun, saat ini ia mengaku pihaknya masih berfokus pada hasil rekapitulasi suara dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.  

"Kami masih fokus mencermati rekap manual KPU untuk penetapan suara, termasuk rekap KPUD DKI, sementara itu dengan presentasi yang sudah masuk, maka peroleh kursi DPRD DKI untuk Nasdem 10, naik dari 7 saat Pemilu 2019. Setelah itu baru kami mulai berdiskusi dengan partai-partai lain terutama koalisi 01 untuk menjajaki cagub DKI," jelasnya. 

Turun level politik

Pengamat Politik dari Citra Institute, Efriza menyebut, capres Pilpres 2024, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo bisa saja maju sebagai calon gubernur (cagub) dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2024. Anies dan Ganjar masih tertinggal dalam Pilpres 2024, berdasarkan hasil hitung cepat dan real count sementara.

"Nama-nama seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo sebagai capres gagal, memungkinkan juga diperhitungkan (menjadi cagub DKI)," kata Efriza ketika dihubungi Republika dari Jakarta, Ahad (25/2/2024).

Menurut dia, apabila benar Anies dan Ganjar mau maju dalam Pilgub DKI, maka keduanya harus legawa turun level politik. Turun kelas dari capres menjadi cagub. "Sekadar ambisi kekuasaan, tak terpilih di capres menjadi cagub juga tak masalah," kata dosen Ilmu Pemerintahan di Universitas Sutomo, Serang, Banten itu.

Anies dan Ganjar diketahui sama-sama pernah menduduki kursi gubernur. Anies menduduki kursi gubernur DKI Jakarta satu periode (2017–2022), sedangkan Ganjar menjabat sebagai gubernur Jawa Tengah dua periode (2013–2023).

Terpisah, pengamat politik, Arifki Chaniago menyebut, Anies kemungkinan besar akan maju lagi dalam Pilgub DKI Jakarta. Sebab, Anies masih populer dan masih punya jatah menjadi gubernur DKI selama satu periode lagi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler