Viral Video Fiktif Tukar Pasangan, Sikap MUI, dan Pesan Nabi SAW tentang Kiamat
Video Gus Samsudin viral terkait dengan tukar pasangan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Sebuah video Samsuddin alias Gus Samsudin yang diunggah ke akun Youtube Mbah Den (Sariden).
Dalam konten buatan Gus Samsudin itu, ditampilkan orang-orang memakai sorban di kepalanya seperti yang biasa dipakai para ulama. Ada juga wanita yang memakai hijab dan cadar dalam konten tersebut.
Dalam konten tersebut, orang yang memakai sorban mengatakan kepada orang-orang (jamaahnya) bahwa bertukar pasangan atau bertukar istri itu hukumnya boleh asal suka sama suka serta tidak ada paksaan.
"Kalau senang sama senang, walau bukan suami istri, bebas. Di sini tukar pasangan juga boleh, asal suka-sama suka. Makanya di agama lain tidak ada," kata seorang yang memerankan kiai dalam konten itu.
Video ini pun mendapat respons keras dari tokoh agama. Sekretaris Umum MUI Jabar Rafani Akhyar, Rabu (28/2/2024), mengatakan video viral yang berisi tentang aliran yang memperbolehkan bertukar pasangan harus ditangani serius.
Rafani menyebut hal itu bukan hanya penistaan agama. Namun, menyimpang dan merusak.
"Itu menghalalkan (tukar) pasangan terutama jamaah pengajian harus ditangani serius, kalau ada merusak bukan hanya penistaan agama tapi merusak menyimpang agama yang suci," ungkap dia.
Dia mengaku belum mengetahui lokasi keberadaan peristiwa tersebut terjadi di Jawa Barat. Terkait pernyataan kepolisian yang menyebut bahwa konten tersebut fiktif, Rafani menilai video viral itu sudah dibaca dan dilihat oleh masyarakat.
"Sekalipun itu konten, itu dibaca disaksikan oleh khalayak apalagi di Youtube penyebaran masif dan kita belum tahu itu konten atau apa karena belum dilakukan pelacakan," kata dia.
Dia menambahkan ...
Dia menambahkan pihaknya juga saat ini tengah menangani masalah aliran sesat yang muncul di wilayah Cimahi. Pihaknya akan melakukan pengkajian.
Sementara itu, Ketua MUI Bidang Pengkajian dan Penelitian, Prof Utang Ranuwijaya, mengimbau para konten kreator agar tidak mempermainkan agama. Sebab mempermainkan agama masuk ke wilayah pendodaan dan pelecehan terhadap ajaran agama.
Dalam konten buatan Gus Samsudin itu, ditampilkan orang-orang memakai sorban di kepalanya seperti yang biasa dipakai para ulama. Ada juga wanita yang memakai hijab dan cadar dalam konten tersebut.
Dalam konten tersebut, orang yang memakai sorban mengatakan kepada orang-orang (jamaahnya) bahwa bertukar pasangan atau bertukar istri itu hukumnya boleh asal suka sama suka serta tidak ada paksaan.
"Kalau senang sama senang, walau bukan suami istri, bebas. Di sini tukar pasangan juga boleh, asal suka-sama suka. Makanya di agama lain tidak ada," kata seorang yang memerankan kiai dalam konten itu.
Menanggapi konten itu, Prof Utang menegaskan, mestinya siapapun yang akan membuat konten itu berhati-hati jangan sampai masuk ke wilayah yang terkait dengan akidah dan syariah khususnya ibadah.
"Kalau masuk ke wilayah itu seperti mengolok-olok agama, mempermainkan agama, dan itu masuk ke wilayah penodaan atau pelecehan terhadap ajaran agama, mestinya para pembuat konten menjauhkan diri dari konten seperti itu," kata Prof Utang kepada Republika, Kamis (28/3/2024).
Prof Utang mengatakan, sekarang ini membuat konten sudah menjadi tren masyarakat karena media sosial luar biasa perkembangannya. Jadi MUI tidak menghalangi siapapun untuk membuat konten soal yang terkait dengan kehidupan muamalah dengan kehidupan sosial."Tapi (kontennya) jangan sampai masuk ke wilayah aqidah dan syariah," ujar Prof Utang.
Tanda kiamat...
Tanda kiamat
Terlepas dari video tersebut yang fiktif dan konten, namun bagaimapun secara subtansi, pertukaran pasangan semacam ini tidak diperbolehkan dalam syariat Islam, dan sudah terkategorikan zina.
Zina, yang belakangan seakan dianggap urusan sepele. Padahal Rasulullah SAW sangat mewanti-wanti dan mengingatkan maraknya euforia zina ke permukaan, termasuk satu dari sekian tanda kiamat.
Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan dari sahabat Abdullah bin Amr:
عن عبدالله بن عمرو قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : لا تقوم الساعة حتى يتسافدوا في الطريق تسافد الحمير. قلت: إن ذلك لكائن؟! قال : نعم ليكونن
Dari Abdullah bin Amr berkata, “Rasulullah SAW bersabda, “Tidak akan datang hari kiamat hingga mereka melakukan zina di jalan seperti keledai.” Aku bertanya, ‘Apakah ini sungguh akan terjadi?’ Rasulullah menjawab, ‘Iya, sungguh ini akan terjadi.” (HR Ibn Hibban, al-Bazzar dan al-Tabarani, hadith sahih).
Hadits ini mengabarkan bahwa dari sebagian tanda-tanda akhir zaman adalah manusia sudah kehilangan rasa malunya, menyebarnya kebodohan, dan mengumbar-ngumbar syahwat di antara manusia begitu sangat besar, bahkan ada sebagian manusia yang terjatuh dalam perbuatan keji dan melakukan zina atas penglihatannya dan pendengaran manusia.
Pada masa itu tidak ada seorang pun yang mencegah orang-orang berzina dan tidak pula mengutuk mereka yang berzina seperti mendapati hewan melakukan itu. Itu menunjukan sedikitnya rasa malu dan menyebarnya syahwat di akhir zaman.
Baca juga: Alquran Sebut Langit Tercipta Hingga 7 Lapisan, Begini Penjelasan Ilmiahnya
Keadaan semacam ini tidak berarti orang-orang saleh tidak ada pada masa ini. Melainkan menunjukan bahwa suaranya orang saleh itu tidak didengar karena menyebarnya kebodohan dan tenggelam dalam kesenangan.
Karena itu hendaknya seorang Muslim membentengi diri dan generasi penerus dengan nilai agama dan akhlak, memperbanyak interaksi para ulama, dan tidak membiarkan generasi muda terjerumus pada kemaksiatan.