Bima Arya: Pemkot Tata Pasar Kebon Kembang dan Alun-Alun Kota Bogor

Jalur pedestrian Pasar Kebon Kembang dan Alun-Alun Kota Bogor saat ini dipenuhi PKL.

Republika/Shabrina Zakaria
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Balai Kota Bogor, Jumat (25/8/2023).
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan menata kawasan Pasar Kebon Kembang dan Alun-Alun Kota Bogor, yang masih dipenuhi oleh pedagang kaki lima (PKL) hingga ke jalur pedestrian. Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, penataan tersebut akan berjalan selama beberapa pekan ke depan.

Hal itu seiring dengan peresmian skybridge Paledang pada awal Maret 2024 dan pengoperasian cerukan untuk angkutan kota (angkot) di Alun-Alun Kota Bogor. "Nanti skybridge diresmikan di awal Maret, cerukan juga resmi beroperasi, kemudian ada penataan PKL sehingga akan lebih rapi," kata Bima saat ditemui di Kota Bogor, Rabu (28/2/2024).



Dia menyebutkan, penataan itu akan dikomunikasikan lebih dulu dengan para PKL. Terlebih, kata Bima, para PKL berjualan di jalur pedestrian yang baru dibangun di Jalan Dewi Sartika dekat Pasar Kebon Kembang.

Nantinya, disepakati ke mana para PKL pindah dan bagaimana konsepnya. Bima menegaskan, para PKL sebagian besar merupakan pedagang kuliner, buah-buahan, dan beberapa pedagang pakaian.

"Jadi ini tahapan akhir setelah pembangunan jalur pedestrian di Pasar Kebon Kembang. Nanti dilanjutkan dengan penataan PKL-nya, semua harus disepakati bersama," ucap Bima.

Menurut Bima, Pemkot Bogor masih memberi toleransi kepada para PKL yang berjualan di trotoar. Namun, para PKL itu secara bertahap akan diajak berkomunikasi dan digeser.

"Nanti secara bertahap kami akan komunikasikan dengan pedagang untuk bergeser ke titik-titik yang disampaikan. Harus disepakati konsep relokasinya," ucapnya.

Kepala Satpol PP Kota Bogor, Agustian Syach mengatakan, penataan kawasan Pasar Kebon Kembang dan Alun-Alun Kota Bogor sudah dikonsep untuk ke sekian kalinya. Hanya saja, konsep itu belum berjalan sehingga para PKL kembali lagi setelah ditertibkan.

"Karena selama ini kita udah coba berbagai opsi, para pedagang kayaknya agak keberatan dengan opsi yang kami berikan," kata Agustian.

Berdasarkan opsi yang diterimanya dari Bima, para PKL kuliner dan buah akan digabung dengan pedagang lama secara tertata di Jalan Nyi Raja Permas. "Jadi kita pikir akan lebih efektif kalo kita maksimalkan ke tempat kuliner yang bisa menampung para pedagang," ujarnya.

Agustian mengaku akan memaksimalkan komunikasi dengan para PKL. Selain itu, akan secara terbuka menerima masukan, apabila para PKL ini telah menempati tempat barunya yang disediakan Pemkot Bogor.

"Target semua setelah lebaran semua harus sudah clear sebelum Pak Wali selesai (masa jabatan). Clear permanen bukan yang satu dua hari. Mereka bisa menempati pasar dengan nyaman," kata Agustian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler