Kemendikbudristek: Transformasi SMK Ciptakan SDM Unggul
Kemendikbudristek berupaya meningkatkan kualitas pendidikan guna hasilkan SDM unggul.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan upaya pemerintah untuk mentransformasi sekolah menengah kejuruan (SMK) dilakukan dalam rangka menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang unggul.
“Kemendikbudristek berupaya meningkatkan kualitas pendidikan guna menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati dalam keterangan di Jakarta, Kamis (29/2/2024).
Transformasi SMK akan terus dilakukan dengan fokus capaian antara lain meningkatkan persentase lulusan SMK yang bekerja dan berwirausaha, persentase peserta didik dengan kemampuan berbahasa asing, dan jumlah praktisi mengajar dari industri di SMK.
Selain itu, fokus capaian lain dalam transformasi SMK adalah mendorong industri untuk ikut berkontribusi dalam pengembangan SMK dan meningkatkan jumlah guru SMK yang memiliki sertifikat berstandar industri.
Kiki mengatakan, peningkatan kualitas pendidikan vokasi dalam rangka menghasilkan SDM yang lebih berdaya saing dan sesuai dengan kebutuhan industri salah satunya dilakukan melalui Kurikulum Merdeka.
Hingga saat ini terdapat 11.716 SMK yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka yakni meliputi status Mandiri Belajar sebanyak 2.386 SMK, status Mandiri Berubah sebanyak 7.500 SMK, dan status Mandiri Berbagi sebanyak 428 SMK.
Dalam Kurikulum Merdeka tersebut terdapat platform Rapor Pendidikan yaitu platform yang menyediakan data laporan hasil evaluasi sistem pendidikan sebagai penyempurnaan rapor mutu yang sudah ada sebelumnya. Platform Rapor Pendidikan sampai saat ini telah diakses oleh lebih dari 12.900 SMK dan pemerintah daerah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota.
Tak hanya Rapor Pendidikan, transformasi SMK juga dilakukan dengan dibentuknya SMK Pusat Keunggulan (PK) yaitu SMK rujukan yang dapat berfungsi sebagai sekolah penggerak bagi sekolah lain di sekitarnya.
Kiki mengatakan program SMK Pusat Keunggulan tidak hanya tentang urusan pendidikan tetapi upaya mereka dalam berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi sekitar sekaligus menjadi penggerak UMKM. “Sekarang ada 1.850 SMK telah menjadi pelaksana program,” ujar Kiki.