Penganiayaan Santri, Psikolog: Orang Tua Wajib Didik Anak Sebelum Masuk Pesantren

Orang tua perlu membangun pola komunikasi yang terbuka dan intens.

Antara/Fauzan
Ilustrasi Pondok Pesantren
Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog Universitas Gadjah Mada (UGM), Novi Poespita Candra, menekankan, orang tua wajib mendidik anak sebelum memutuskan menyekolahkan mereka ke asrama, contohnya ke pondok pesantren.

“Yang paling penting adalah edukasi, bagaimana orang tua mendidik anak-anaknya. Juga kembali lagi pada tujuan menyekolahkan di pesantren itu apa?” kata Novi melalui sambungan telepon kepada ANTARA di Jakarta, Jumat (1/3/2024).

Novi mengatakan, para orang tua wajib membekali anak-anaknya dengan pendidikan dan akhlak yang baik. Anak-anak perlu dididik untuk memiliki empati dan sikap menghargai orang lain sehingga dapat menempatkan diri di lingkungan manapun.

Ketika menyekolahkan anak ke asrama atau pondok pesantren, orang tua perlu memahami interaksi secara langsung dengan anak akan berkurang. Oleh karena itu, meski tidak bisa bertemu langsung setiap saat, orang tua perlu membangun pola komunikasi yang terbuka dan intens.

Baca Juga


Hal ini untuk mengetahui keadaan anak serta memastikan berada dalam kondisi yang sehat fisik maupun mental. Dia melihat tidak sedikit orang tua merasa kewalahan mendidik anak sehingga memasukkan anak ke asrama atau pondok pesantren dengan harapan sikap dan perilaku anaknya menjadi lebih baik.

Biasanya dititipkan supaya bisa diperbaiki, tetapi...

“Biasanya dititipkan supaya bisa diperbaiki, tetapi tidak disampaikan ke pihak pesantren. Kemudian, pesantren apakah bisa menangani hal ini? Kalau tidak bisa, berarti harus dipertimbangkan lagi,” ujar Novi.

Kemudian, orang tua umumnya berharap agar anaknya bisa mandiri di lingkungan pesantren. Namun kenyataannya, di beberapa pesantren kelas menengah ke atas justru terdapat fasilitas-fasilitas lengkap yang menyebabkan anak tidak bisa mandiri.

“Kalau tujuan agama mungkin bisa tercapai, tetapi harapan agar anaknya mandiri malah tidak tercapai,” kata Novi.

Novi mengimbau para orang tua untuk mengetahui secara pasti lingkungan dan budaya yang ada sebelum memutuskan menyekolahkan anaknya di pondok pesantren. Hal itu bertujuan agar orang tua benar-benar tahu dan yakin pesantren yang dipilihnya sesuai dengan harapan.

“Jangan karena gedung bagus, fasilitas lengkap atau nama besar pesantren saja. Orang tua perlu tahu lingkungan, nilai, hingga ekosistem untuk menunjang pendidikan anaknya. Itu bisa dirasakan sebetulnya,” kata Novi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler