Siswa SD di Indramayu jadi Korban Bullying Hingga Ditelanjangi

Korban maupun pelaku perundungan merupakan siswa kelas 5 SDN 3 Karangsong Indramayu

Republika
Bullying (ilustrasi)
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU---Seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Indramayu menjadi korban perundungan (bullying) sejumlah teman sekelasnya. Kasus itupun menjadi viral setelah video yang menunjukkan aksi perundungan tersebut menyebar di media sosial.

Baca Juga


Dalam video itu terlihat aksi perundungan dilakukan di sebuah ruangan kelas. Korban yang sudah telanjang bulat terlihat oleh pelaku ditendang beberapa kali dan didorong tubuhnya. Bahkan, kepalanya dipukul menggunakan botol air mineral. Korban pun berusaha untuk bisa keluar dari ruangan tersebut. Namun, hal itu dihalang-halangi oleh pelaku.

Usai puas merundung korban, para pelaku akhirnya memberikan celana milik korban dan korban langsung memakainya. Namun, untuk baju milik korban, pelaku menyiramnya terlebih dulu dengan air hingga basah. Korban yang berjenis kelamin laki-laki dan diketahui berumur 12 tahun itu lalu mengambil baju basah miliknya yang ada di lantai.

Belakangan diketahui, baik korban maupun pelaku perundungan merupakan siswa kelas 5 SDN 3 Karangsong, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Kejadian itu terjadi pada Sabtu (24/2/2024) sekitar pukul 09.00 WIB atau saat jam istirahat sekolah.

Meski berlangsung di saat jam sekolah, namun aksi perundungan itu tidak terjadi di sekolah mereka. Melainkan di sebuah ruang madrasah atau MDTA yang berada di dekat sekolah. Fatimah (40), ibu dari korban, mengaku awalnya tidak mengetahui peristiwa itu karena anaknya tidak bercerita. Dia baru mengetahuinya setelah diberi tahu oleh guru.

‘’Kemarin saya dipanggil oleh guru, terus dikasih tahu video itu,’’ kata Fatimah, Rabu (6/3/2024).

Fatimah mengaku tak terima melihat perlakuan yang menimpa anaknya. Dia bahkan sakit hati terhadap para pelaku. ‘’Senakal-nakalnya anak, biasanya gak kayak gini. Masa anak saya ditelanjangi, lalu ditendang, dipukul dan disiram air,’’ kata Fatimah. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler