Banjir yang Menggenangi Puluhan Rumah di Cirebon Mulai Berangsur Surut

Meski telah berangsur surut, namun di sejumlah desa ketinggian air masih menggenang

Dok Diskominfo Kabupaten Cirebon
Bupati Cirebon, Imron, meninjau lokasi banjir di Desa Sidareami, Kecamatan Pabedilan, Rabu (6/3/2024). Banjir di Kabupaten Cirebon menerjang 36 desa di sembilan kecamatan.
Rep: Lilis Sri Handayani Red: Arie Lukihardianti

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Banjir yang merendam wilayah timur Kabupaten Cirebon sejak Selasa (5/3/2024) malam, mulai berangsur surut, Kamis (7/3/2024). Banjir tersebut disebabkan oleh meluapnya sungai Ciberes dan Cisanggarung, setelah diguyur hujan lebat di wilayah setempat maupun wilayah hulu sungai.

Baca Juga


Banjir sebelumnya menggenangi 36 desa yang tersebar di sembilan kecamatan di Kabupaten Cirebon. Yakni, Kecamatan Waled, Karangwareng, Ciledug, Pasaleman, Pabedilan, Pangenan, Babakan, Gebang dan Pabuaran.

Meski telah berangsur surut, namun di sejumlah desa ketinggian air masih menggenang di kisaran 40 - 50 centimeter. Kondisi itu seperti yang terlihat di Desa Melakasari, Kecamatan Gebang. Sudah dua hari ini, banjir masih merendam ratusan rumah warga di permukiman padat penduduk tersebut meski tak separah sebelumnya.

Pada banjir kemarin, ketinggian air mencapai sekitar 1,5 meter. Sejumlah perabotan rumah tangga milik warga terlihat mengalami kerusakan karena tak sempat diselamatkan. ‘’Sebulan terakhir ini sudah dua kali kena banjir. Ini yang terparah,’’ ujar seorang warga setempat, Wahid, Kamis (7/3/2024).

Wahid mengatakan, banjir biasanya akan surut dalam waktu sehari. Namun kali ini, sudah dua hari banjir tak kunjung surut meski ketinggiannya tak seperti kemarin. ‘’Kemarin di depan rumah ketinggian banjir sampai satu meter. Sekarang sudah mulai surut,’’ kata Wahid.

Seperti diketahui, banjir yang terjadi sejak Selasa (5/3/2024) malam telah meendam sedikitnya 20 ribu rumah warga yang tersebar di 36 desa di sembilan kecamatan di Kabupaten Cirebon. Tak hanya merendam ribuan rumah warga, peristiwa itu juga menyebabkan dua orang meninggal dunia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler