BMKG Prakirakan Mayoritas Wilayah Indonesia Diguyur Hujan pada Jumat

Masih aktifnya JMO berkontribusi pada panjangnya musim hujan kali ini.

Republika/Prayogi
Seorang anak menawarkan jasa ojek payung kepada warga di Stasiun Tebet, Jakarta, Selasa (30/1/2024). Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan potensi hujan dengan variasi intensitas yang beragam di wilayah Indonesia diprediksi masih dapat terjadi hingga memasuki periode awal bulan Februari 2024. BMKG menjelaskan, cuaca musim hujan Februari 2024 disebabkan oleh aktivitas Monsun Asia yang disertai adanya potensi seruakan dingin sehingga berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan mayoritas wilayah Indonesia diguyur hujan dengan intensitas yang berbeda-beda pada hari ini, Jumat (8/3/2024).

Baca Juga


Melalui laman web resmi BMKG di Jakarta, Jumat, BMKG memprakirakan sejumlah daerah, seperti Pangkal Pinang, Pekanbaru, DKI Jakarta, Yogyakarta, Banjarmasin, Makassar, dan Kendari bakal diguyur hujan dengan disertai petir. Terkhusus di Pekanbaru, BMKG memprakirakan hujan petir akan berlangsung sepanjang hari.

BMKG juga memprakirakan Medan, Palembang, Bandung, Surabaya, dan Mamuju bakal diguyur hujan dengan intensitas sedang.

Kemudian, hujan ringan terjadi di banyak wilayah, seperti Tanjung Pinang, Jambi, Serang, Denpasar, Samarinda, Mataram, Kupang, Gorontalo, Manokwari, dan Jayapura.

Selanjutnya, sejumlah wilayah seperti Bengkulu, Palangkaraya, Tarakan, dan Ambon diprakirakan diselimuti awan pada siang hari.

Sedangkan cuaca cerah berawan diprakirakan terjadi di Banda Aceh, Padang, Bandar Lampung, Manado, dan Ternate dengan suhu udara berkisar 23-34 derajat Celsius.

Terkait banyaknya daerah yang diguyur hujan, Prakirawan BMKG Efa Septiani mengatakan keberadaan Madden Julian Oscillation (MJO) yang teridentifikasi masih aktif ditambah masih adanya gelombang Rossby Ekuator berkontribusi meningkatkan curah hujan di Indonesia.

Efa menuturkan MJO terletak di Samudra Hindia dan gelombang Rossby Ekuatorial ada di Sumatera bagian utara, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, dan Papua bagian selatan.

"Selain itu, terdapat bibit Siklon Tropis 91S di Samudra Hindia sebelah barat Sumatra yang memberi dampak tidak langsung berupa gelombang laut berkisar 1,25 hingga 2,5 meter," katanya.

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler