Melontarkan Perkataan Buruk Merusak Pahala Puasa, Ini Penjelasannya
Puasa adalah ibadah yang menuntut seorang hamba untuk menjaga diri.
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Puasa adalah ibadah yang menuntut seorang hamba untuk menjaga diri dari segala bentuk kemaksiatan. Ini supaya puasa tersebut tidak sekadar menghasilkan lapar dan haus, tetapi juga pahala di sisi Allah SWT.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
" كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ . وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ " .
"Setiap amal kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisalnya, hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman, 'Kecuali amalan puasa. Amalan puasa adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku.' Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi." (HR. Bukhari)
Karena itu, hendaknya bagi seorang hamba untuk menjaga lisanya selama ibadah puasa. Jauhkan lisan ini dari kata-kata yang buruk selama bulan suci Ramadhan untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT selama melaksanakan ibadah puasa.
Ulama Mesir, yang juga penasihat Mufti Mesir, Syekh Majdi Asyour memaparkan, seorang Muslim yang berpuasa tidak boleh berbicara dengan kata-kata kotor agar tidak membahayakan puasanya. Dia mengingatkan, berkata buruk memang tidak membatalkan puasa, tetapi ucapan buruk itu mengurangi pahala puasa.
Selama tidak makan dan minum dan tidak melakukan sesuatu yang dilarang dari fajar hingga matahari terbenam, maka puasanya sah. Tetapi puasanya dalam bahaya, karena ucapan buruk yang mengurangi pahala puasanya.
"Mengucapkan kata-kata yang mencela atau menghina, tidak membatalkan puasa selama tidak makan, minum atau berhubungan badan di siang hari di bulan Ramadhan. Namun agar puasanya diterima, sepatutnya kita mengikuti tata cara dan larangannya," kata dia menekankan.
Syekh Asyour juga menegaskan, ucapan-ucapan yang buruk itu mengurangi pahala puasa, dan menyia-nyiakan puasa yang dikerjakannya hanya karena kata-kata buruk yang dilontarkannya.
"Ini seperti orang puasa yang kebanyakan tidur. Tidurnya menghalangi orang yang berpuasa dari dua hal, yaitu merasakan nikmatnya puasa dan mendapatkan pahalanya," tuturnya.