9 Fakta Terkait Jasad Firaun yang Tenggelam di Laut Merah Sebagaimana Diabadikan Alquran
Jasad Firaun diselamatkan sebagai tanda peringatan umat manusia
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kisah Firaun memang tiada habisnya untuk dibahas. Bahkan Alquran pun mengabadikan kisahnya agar menjadi pelajaran bagi umat Muslim. Adapun dalam catatan sejarah, terdapat beberapa hal yang jarang diketahui oleh kebanyakan orang.
Ada sejumlah hal penting ihwal proses penemuan mayat Firaun (Ramses II), yang kemudian dilakukan mumifikasi, lalu disembunyikan berabad-abad di sebuah tempat khusus, hingga akhirnya ditemukan kembali. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً ۚ وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.” (QS Yunus ayat 92)
1. Ditemukan oleh anggota kerajaan Firaun
Setelah Firaun (Ramses II) tenggelam saat mengejar bani Israil, ada anggota istana Kerajaan Firaun yang selamat dari tenggelam tersebut. Dialah yang menjadikan mayat Firaun sebagai mumi, lalu mengangkut peti matinya dengan perahu melintasi Sungai Nil menuju Thebes.
Penggiringan perahu tersebut didampingi perahu lainnya yang berisi pendeta dan menteri-menteri kerajaan Firaun. Mereka menggiring peti mati tersebut ke makam yang telah disiapkan Firaun untuk dirinya sendiri, yaitu di Lembah Para Raja atau Wadi El Muluk. Selama proses itu dilakukan, doa dibacakan dan upacara pemakaman dilakukan. Artinya, berakhirlah kehidupan Firaun tersebut.
2. Banyak pencuri harta benda Firaun
Setelah kematian Firaun, kelompok-kelompok pencuri pun menyebar. Mereka berani mencuri makam kerajaan karena hasrat untuk memperoleh harta karun yang melimpah berupa perhiasan dan perlengkapan pemakaman.
Tidak menutup kemungkinan, mereka melakukannya karena merasa raja Firaun itu telah merampas apa yang seharusnya menjadi milik rakyat.
Bahkan penangkapan pencuri ini sudah terjadi berkali-kali. Sampai-sampai, makam semua raja Firaun, dari kerajaan ke-18, ke-19, hingga ke-20, juga dijarah. Hanya tersisa makam Amenhotel II dan makam Tutankhamun yang masih utuh.
Salah satu wujud olok-olok masyarakat terhadap para Firaun adalah gambar-gambar konyol yang jauh dari keindahan sebuah seni. Contohnya adalah gambar Ramses III yang berwujud singa sedang bermain catur.
Penjarahan kuil dan makam terus berlanjut dan meningkat. Tuduhan diajukan terhadap walikota Thebes Barat, kepala polisi, dan mereka yang bertanggung jawab atas keamanan kuburan.
Mereka yang bertanggung jawab akan dihukum, seperti yang tercatat dalam papirus yang ditemukan di British Museum. Namun tetap saja, pencurian terus berlanjut.
3. Pembaruan mumifikasi Ramses II
Kemudian, para pendeta Amun memutuskan untuk mengawetkan jenazah para Firaun, khususnya jenazah Ramses II, sehingga dibungkus kembali dengan kain kafan luar yang baru dan ditempatkan di peti mati kayu biasa untuk menyamarkannya, kemudian dimakamkan di makam ayahnya, Seti I, bersama jenazah lain yang merupakan raja Firaun.
Proses ini terjadi pada hari ke-15 bulan ketiga tahun ke-24 pemerintahan Ramses XI.
Ramses XI adalah Firaun pada kerajaan ke-20 dan memerintah selama 27 tahun. Di tahun terakhir itulah, jenazah Ramses II dibungkus kembali dan dimakamkan.
Ini terjadi pada 1089 Sebelum Masehi, 127 tahun setelah kematiannya. Namun, perusakan makam kerajaan Firaun tidak berhenti.
4. Disembunyikan di Deir El Bahari Cache
Di era kerajaan ke-21, ketika pendeta tinggi Amun, Benudjim II, meninggal dunia, rekan-rekan pendetanya memutuskan untuk berhenti mengutak-atik jenazah para firaun. Mereka pun mengumpulkan seluruh jenazah dan menggunakan pemakaman pendeta tinggi itu sebagai kedok.
Semua jenazah di makamkan di makam Ratu Inhabi di Deir El-Bahari, yang sebelumnya telah diperluas. Kemudian makam tersebut ditutup. Ini terjadi pada tahun ke-10 pemerintahan Raja Seyamon pada 969 Sebelum Masehi.
Pintu masuk yang mengarah ke makam ditutup. Penanda di sekitarnya dihilangkan sehingga tidak bisa ditemukan oleh para pencuri. Dengan demikian, makam baru ini tetap aman dari gangguan pencuri.
Selama lebih dari 2.800 tahun, tempat itu benar-benar terlupakan, dan biasa disebut Deir El Bahari Cache atau Khabiah El Deir El Bahari. Ini berisi semua mumi, termasuk mumi Ramses II atau Firaun yang tenggelam saat mengejar Nabi Musa AS dan pengikutnya.
Dengan demikian, bisa dikatakan, sebagian kecil dari mereka yang mengetahui tentang tenggelamnya Firaun adalah para abdi dalem dan pendeta. Meski pada akhirnya, perlakuan mereka bocor juga ke sebagian masyarakat.
5. Diperkirakan Ramses II meninggal di usia 90 tahun
Ramses II mencapai usia yang sangat tua, yakni mencapai usia 90 tahun, dan dia memerintah Mesir selama 67 tahun, sehingga masyarakat tidak terkejut dengan kematiannya.
Tenggelamnya Firaun Ramses II saat mengejar Bani Israil adalah pertanda besar dan bukti kemenangan kebenaran, sekalipun betapa kuatnya ketidakadilan. Hingga kemudian, setelah Firaun tenggelam, dia dijadikan mumi oleh anggota istana dan pendeta. Isyarat ini ada di dalam Alquran. Allah SWT berfirman:
وَاِذْ فَرَقْنَا بِكُمُ الْبَحْرَ فَاَنْجَيْنٰكُمْ وَاَغْرَقْنَآ اٰلَ فِرْعَوْنَ وَاَنْتُمْ تَنْظُرُوْنَ
"Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu, sehingga kamu dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir‘aun dan) pengikut-pengikut Fir‘aun, sedang kamu menyaksikan." (QS Al Baqarah ayat 50)
Hal ini juga dapat diketahui dari firman Allah SWT sebagai berikut:
فَالْيَوْمَ نُنَجِّيْكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُوْنَ لِمَنْ خَلْفَكَ اٰيَةً ۗوَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ عَنْ اٰييٰتِنَا لَغٰفِلُوْنَ ࣖ
"Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami." (QS. Yunus ayat 92)
6. Makam Firaun ditemukan kembali oleh petani Mesir
Beratus-ratus tahun kemudian, tibalah pada 1872 M, ketika seorang petani Mesir dan saudara-saudaranya menemukan pintu masuk ke Deir el-Bahari Cache.
Mereka menyembunyikan penemuannya dan terus mengunjungi kuburan secara sembunyi-sembunyi. Mereka juga mengambil barang-barang yang ringan dan mahal, seperti permata, perhiasan, bejana dan lainnya. Lalu dijual dan hasilnya dibagikan.
7. Pencuri jual harta benda Firaun tapi balik lagi
Namun, ketika para pencuri itu tidak sependapat atau terjadi perselisihan di antara mereka, barang yang dicuri itu muncul kembali. Faktanya, terjadi perselisihan di antara mereka, sehingga barang yang telah dicuri malah kembali lagi.
Hingga akhirnya, mereka pun pergi ke kantor polisi dan mengakui masalah tersebut setelah 10 tahun berlalu sejak mereka menemukannya.
8. Seluruh makam Firaun diangkut 300 pekerja
Pada 6 Juli 1881 M, pejabat dari Otoritas Barang Antik Mesir pergi ke pemakaman. Dengan bantuan 300 pekerja, dalam dua hari, mereka dapat mengangkut seluruh isi Deir El-Bahari Cache, termasuk semua mumi firaun dan perabotan penguburan, ke kapal untuk dibawa ke Kairo. Lalu semuanya itu disimpan di Museum Mesir di Boulaq
Baca juga: Bawah Masjid Al Aqsa Penuh Terowongan, Mitos Kuil Sulaiman dan Sapi Merah yang tak Muncul
9. Tangan kiri Firaun terangkat sendiri
Pakar barang antik Ibrahim Al-Nawawi mengatakan, pada 1902, setelah pemindahan mumi Ramses II, dia membuka gulungan yang melilit tubuh Ramses II untuk melakukan pemeriksaan virtual terhadap mumi tersebut. Dan juga untuk mengetahui apa yang ada di dalamnya. Apakah ada perhiasan, jimat, atau sesuatu yang lain.
Setelah dia buka gulungan mumi itu, yang terjadi adalah tangan kiri Firaun (Ramses II) terangkat ke atas. Mumi Firaun yang tenggelam saat mengejar Nabi Musa dan pengikutnya itu terlihat mencolok dibandingkan mumi lainnya.
Sebab, tangan mumi-mumi yang lain tetap terlipat bersilangan di atas dada mereka, seperti yang terlihat jelas dari mumi Merneptah. Karena itu, sungguh aneh Firaun Ramses II karena tangannya terangkat sendiri, seolah hendak menangkal bahaya dari dirinya sendiri.