Ini Empat Nama Calon Pengisi Kursi DPD RI Dapil Jateng
Taj Yasin menjadi nama dengan suara terbanyak calon anggota DPD dapil Jateng.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- KPU telah menetapkan hasil penghitungan perolehan suara pemilihan anggota DPD RI 2024 untuk Provinsi atau Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah (Jateng). Ada empat nama pemenang kursi DPD dari provinsi tersebut yang mendapatkan suara terbanyak.
Nama mantan wakil gubernur Jateng Taj Yasin menjadi peraih suara tertinggi di Dapil Jateng untuk kursi DPD RI. Dengan demikian, satu kursi DPD RI bakal dipastikan menjadi milik peraih 3.821.699 suara dari Provinsi Jateng ini.
Sebelum mencalonkan diri sebagai anggota DPD RI, Taj Yasin yang juga putra dari Kiai kharismatik KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen ini menjadi wakil dari Ganjar Pranowo yang saat itu menjabat sebagai gubernur Jateng 2018-2023.
Kursi anggota DPD kedua dari Jawa Tengah didapatkan oleh senator pejawat Casytha A Kathmandu yang mendulang 3.567.338 suara. Casytha merupakan putri dari Ketua Bappilu PDIP, Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul yang juga memenangkan kursi dalam Pileg DPR RI di Dapil Jateng IV.
Kursi ketiga dimenangkan oleh Abdul Kholik karena berhasil mengumpulkan 2.160.469 suara. Abdul juga senator pejawat yang kini menduduki posisi wakil ketua Komite I DPD RI.
Kelebihan petahana...
Kursi keempat diamankan oleh Denty Eka Widi Pratiwi karena dicoblos oleh 1.929.267 pemilih di Jawa Tengah. Denty juga senator pejawat yang sudah menjabat selama tiga periode terakhir.
Raihan suara resmi pemilihan anggota DPD Provinsi Jawa Tengah itu ditetapkan dalam dalam rapat pleno rekapitulasi penghitungan perolehan suara tingkat nasional, di Kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2024) dini hari. Rapat dipimpin oleh Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari dan dihadiri oleh saksi peserta pemilu serta komisioner Bawaslu.
Pengamat politik lulusan Universitas Indonesia Pangi Syarwi Chaniago berpendapat caleg Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI petahana lebih unggul mendapat kursi karena mampu meyakinkan warga di daerahnya bahwasanya akan menepati janjinya.
"Jadi, dengan banyaknya calon anggota legislatif (caleg) lama yang kemudian duduk DPD RI itu patut disyukuri bahwa mereka amanah dan dipercaya rakyat," kata dia saat dihubungi di Jakarta.
Pangi yang menjabat sebagai Direktur Eksekutif Voxpol Center Research & Consulting itu mengatakan para caleg petahana ini memiliki kelebihan dibandingkan pendatang baru, yakni telah bertemu rakyat secara langsung dan membuktikan kinerja mereka selama menjabat melalui pemilihan pada periode sebelumnya.
Petahana tak terpilih...
"Saya yakin petahana yang tidak terpilih itu rata-rata hanya yang datang menemui masyarakat ketika sedang butuh suara saja," ujar dia.
Di sisi lain, menurut Pangi, caleg incumbent atau petahana juga mempunyai investasi politik yang lebih permanen, karena mereka berkampanye lebih lama. Bukan setahun menjelang pemilu seperti halnya calon pendatang baru.
Adapun calon petahana yang tak kembali terpilih, imbuh dia, biasanya karena dinilai rakyat hanya datang menyapa mereka hanya di saat-saat menjelang pemilu.
"Karena rakyat itu mudah menghukum, mudah memberikan sanksi bahkan mereka tidak senang dengan caleg-caleg yang pragmatis, yang hanya datang musiman, menjelang pemilu baru ketok rumah warga," tegas Pangi.