OIKN Bekerja Sama dengan Sejumlah Lembaga Ciptakan SDM Berkualitas

Kerja sama ini diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran data dan inovasi.

Dok Muchlis Jr/Biro Pers Istana
Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah menteri kembali bermalam di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur usai melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking sejumlah infrastruktur pada Kamis (29/2/2024).
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) bekerja sama di berbagai bidang riset dengan sejumlah lembaga untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan mendukung pembangunan Nusantara di Kalimantan Timur.

“Pembangunan Nusantara sebagai kota maju tidak hanya dilengkapi dengan fasilitas teknologi, namun juga sumber daya manusia yang memiliki peran tak kalah penting,” ujar Kepala Otorita IKN Bambang Susantono di Jakarta, Rabu (13/3/2024).

Bambang menjelaskan bahwa IKN akan menjadi sebuah model pengembangan kota masa depan yang mengedepankan prinsip kolaboratif.

Nusantara juga, lanjutnya, akan menjadi kota yang berperan sebagai living lab dengan terus memfasilitasi upaya transfer pengetahuan.

“Apresiasi kami kepada berbagai lembaga baik dunia kampus di dalam maupun, luar negeri serta lembaga riset untuk bersama-sama mengambil bagian dalam dukungan riset untuk mewujudkan semua upaya tersebut,” katanya.

Melalui kerja sama ini diharapkan dapat memfasilitasi pertukaran data dan penyelenggaraan riset dan inovasi yang sejalan dengan rencana pembangunan IKN serta mendukung pencapaian key performance indicator (KPI) IKN.

Untuk mendukung hal tersebut, Otorita IKN melalui Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital menginisiasi terbentuknya Nusantara Institute of Urban and Rural Development (NIURaD) yang merupakan wadah pertukaran pengetahuan dan teknologi dari berbagai institusi baik di dalam, maupun di luar negeri dalam mendukung pembangunan IKN.

Deputi Transformasi Hijau dan Digital OIKN Ali Berawi mengatakan, area riset yang dikembangkan melalui Nusantara Institute melingkupi beberapa klaster penelitian, seperti energi, pangan, dan transportasi; sosial dan humaniora, well-being dan konservasi lingkungan, serta teknologi dan informatika.

“Kerja sama ini menunjukkan keseriusan Ibu Kota Nusantara untuk memiliki milestone dari sisi pengembangan riset dan teknologi yang sedang kita upayakan dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan bersama-sama”, ujar Ali Berawi.

Lembaga yang telah berpartisipasi dalam Nusantara Institute antara lain adalah Stanford-Doerr School of Sustainability, Columbia University, University of Turku Finland dan perwakilan 6 Universitas di Indonesia, yakni Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor, Universitas Mulawarman, Universitas Brawijaya serta didukung oleh BRIN, Kemendikbudristek, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Segera menyusul pula beberapa universitas dari Amerika dan beberapa universitas ternama dunia lainnya.

Bahkan hingga saat ini, tercatat sebanyak 786 peneliti nasional dari berbagai multidisiplin ilmu tertarik untuk terlibat dalam pelaksanaan penelitian yang  akan diwadahi dalam Nusantara Institute.

Baca Juga


sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler