Joko Anwar Tolak Tawaran Hollywood demi Garap Film Siksa Kubur
Joko Anwar mengajak menganggap Hollywood adalah sebagai sesuatu yang harus kita semba
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Joko Anwar merilis film Siksa Kubur yang merupakan film ke-10 dalam karier penyutradaraannya. Rupanya, Joko Anwar sampai menolak tawaran dari Hollywood demi menggarap film yang bertabur bintang tersebut.
Tawaran tersebut tidak dijelaskan secara perinci. Namun, Joko menanggapi bahwa menurut dia, sudah saatnya berhenti menganggap Hollywood sebagai kiblat saat hendak membuat karya.
Tentunya bukan berarti Hollywood buruk, tetapi membersarkan karya sendiri di Indonesia juga jauh lebih penting. Hollywood bukan yang selalu harus diagung-agungkan.
"Mungkin kita harus setop menganggap Hollywood adalah sebagai sesuatu yang harus kita sembah," kata Joko Anwar dalam konferensi pers Siksa Kubur di Jakarta, Rabu (13/3/2024).
Tidak semua tawaran Hollywood ditolak oleh sutradara Pengabdi Setan itu. Hanya untuk saat ini dia fokus dengan karya di dalam negeri.
Terkait film Siksa Kubur, kata Joko, hal-hal yang menyangkut keimanan dan seputar agama kerap menjadi bahasan tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak jarang sebuah keyakinan ini juga menjadi topik perdebatan.
Hal itulah yang menjadi salah satu alasan Joko mengambil judul Siksa Kubur. Bahkan, nama-nama dari setiap karakter dalam film juga memiliki makna tersendiri.
Joko Anwar menegaskan film ini tidak berkaitan dengan kampanye apa pun. Namun, akan menjadi film interaktif dan diharapkan memantik diskusi di antara penonton.
Film ini menceritakan Sita (Faradina Mufti) sebagai anak dari orang tua korban bom bunuh diri. Dia jadi tidak percaya agama. Sejak saat itu, tujuan hidup Sita hanya satu, yaitu mencari orang yang paling berdosa. Ketika orang itu meninggal, Sita ingin masuk ke dalam kuburannya. Dia ingin membuktikan bahwa agama dan siksa kubur itu tidak nyata. Namun, tentunya ada konsekuensi mengerikan bagi mereka yang tak percaya.
Film dibintangi sejumlah nama, seperti Faradina Mufti, Reza Rahadian, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, Jajang C. Noer, Niniek L Kariem, dan Happy Salma. Ada juga Djenar Maesa Ayu, Putri Ayudya, Arswendy Bening Swara, Fachri Albar, Muzakki Ramdhan, Runny Rudiyanti, hingga Egi Fedly. Film akan tayang menemani momen libur Lebaran pada 10 April 2024.