Bunuh Diri Satu Keluarga Lompat Apartemen, Polisi Lakukan Pemeriksaan DNA
Empat jenazah satu keluarga bunuh diri telah dikremasi dan abunya dilarung ke laut.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polisi masih terus mendalami kasus dugaan aksi bunuh diri sekeluarga di Apartemen Teluk Intan Topas Tower Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3/2024) lalu. Hingga saat ini pihak penyidik masih memerlukan beberapa pemeriksaan mulai dari DNA hingga autopsi psikologi untuk menemukan fakta baru.
“Kami butuh pemeriksaan scientific, pemeriksaan DNA, autopsi psikologi yang baru secara komprehensif kita simpulkan," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif Setyawan, Kamis (14/3/2024).
Menurut Gidion, keempat korban satu keluarga berinisial berinisial EA (50 tahun) sebagai kepala rumah tangga, AIL (52 tahun) sebagai istri, dan dua anak mereka berinisial JWA (13 tahun laki-laki) serta JL (15 tahun perempuan) telah dilakukan autopsi di Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusomo (RSCM). Kemudian setelah dilakukan autopsi, keempat jenazah sudah dikembalikan ke pihak keluarga yang bersangkutan.
“Jenazah sudah cukup untuk dilakukan pemeriksaan secara kebutuhan penyidikan, jadi sudah dikembalikan kepada keluarga," tutur Gidion.
Jenazah korban diketahui dikremasi di rumah duka Grand Heaven, Penjaringan, Jakarta Utara. Salah seorang petugas keamanan rumah duka Grand Heaven, Iqbal, membenarkan empat jenazah itu dikremasi di tempatnya bekerja pada Senin sekitar pukul 16.00 WIB.
Usai dikremasi, jenazah korban bunuh diri itu langsung dibawa oleh pihak keluarga untuk dilarungkan di kawasan Pantai Ancol, Jakarta Utara.
"(Dilarung di) Ancol. Kremasi di bawah, habis dikremasi itu langsung dilarung di Ancol," kata dia saat ditemui di lantai 11 Grand Heaven, Selasa (12/3/2024).
Ia mengaku tak tahu persis lokasi pelarungan abu jenazah itu dilakukan. Namun, yang pasti lokasinya berada di kawasan sekitar Pantai Ancol.
Polisi hingga kini belum mau mengungkap motif bunuh diri satu keluarga tersebut. Namun menurut kesaksian tetangga, motif korban ditengarai karena faktor ekonomi.
Diberitakan Republika.co.id sebelumnya, Polisi menyebut empat orang yang ditemukan tewas tergeletak di depan lobi Apartemen Teluk Intan, Penjaringan, Jakarta Utara tewas karena bunuh diri. Keempat korban merupakan satu keluarga. Mereka tewas di tempat kejadian perkara setelah melompat dari lantai 22 apartemen tersebut.
“Mayat tersebut meninggal dunia akibat bunuh diri lompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan, untuk penyebab Bunuh Diri tersebut belum diketahui,” ungkap Gidion
Adapun kronologis penemuan keempat jasad korban berawal pada saat seorang saksi tengah berjaga didepan lobi apartemen. Pada itu saksi mendengar suara benturan yang keras. Kemudian saksi menoleh ternyata terdapat empat jasad sudah tergeletak dipelataran parkir dalam kondisi mengenaskan. Selanjutnya saksi yang merupakan anggota sekuriti melaporkan kejadian tersebut ke Polsubsektor Teluk Intan.
“(Polisi) mengecek ke TKP ternyata benar terdapat empat mayat yang sudah tergeletak dengan posisi terlentang, dan menghubungi Team Inafis Polres Metro Jakarta Utara,” terang Gidion.
Kemudian sekitar pukul 18.30 WIB, tim Inafis Polres Metro Jakarta Utara tiba di TKP. Setalah dilakukan Identifikasi pada jasad korban, ditemukan beberapa luka di antaranya, luka kepala bagian belakang pecah, pinggang patah, kedua tangan dan kaki patah. Sekitar pukul 19.05 WIB, empat jasad korban dibawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk dilakukan visum et refertum.
“Saksi diamankan oleh piket Reskrim untuk dimintai keterangan lebih lanjut,” kata Gidion.