Gelandangan-Pengemis Mulai Marak di Jalanan Bekasi
Pj Bupati Bekasi sebut jumlah gelandangan-pengemis di jalan mengalami peningkatan.
REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yakni gelandang, pengemis, hingga anak jalanan mulai marak bermunculan di wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memasuki bulan Ramadhan dan diperkirakan semakin bertambah menjelang Idul Fitri mendatang.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan mengakui jumlah pengemis, gelandangan, dan anak jalanan cenderung mengalami peningkatan memasuki bulan Ramadhan. Mereka biasanya ada di persimpangan lampu merah, sentra ekonomi, pusat perdagangan, hingga pusat peribadatan.
"Memang fenomena pengemis ini meningkat sejak memasuki bulan Ramadhan, terutama di wilayah perkotaan. Kita khawatir ada pengiriman makanya kita razia untuk dilakukan pendataan," kata Dani di Cikarang, Ahad (17/3/2024).
Dia mengatakan PMKS yang berasal dari luar daerah dianjurkan agar kembali ke daerah asal supaya tidak menjadi permasalahan sosial di Kabupaten Bekasi. Selain itu, masyarakat pun diimbau agar tidak memberikan infak maupun sedekah kepada gelandangan maupun pengemis.
"Kita harapkan masyarakat bisa menyalurkan bantuan sosial atau sedekah di bulan Ramadhan melalui lembaga-lembaga resmi seperti Baznas, masjid, surau, panti asuhan, dan sebagainya," katanya.
Dani menginstruksikan jajaran Satuan Polisi Pamong Praja bersama perangkat daerah terkait dibantu unsur forum koordinasi pimpinan daerah untuk melakukan razia secara berkala guna menertibkan para pengemis, gelandangan, serta anak jalanan.
Kepala Satpol PP Kabupaten Bekasi Surya Wijaya mengatakan kegiatan penertiban PMKS dilakukan sesuai instruksi Penjabat Bupati Bekasi dengan terlebih dahulu berkoordinasi bersama instansi terkait.
"Hari ini kita melakukan kegiatan penertiban PMKS di wilayah Pasar Bersih Jababeka dan area Lampu Merah SGC Cikarang Utara," katanya.
Razia para PMKS ini melibatkan petugas dari Dinas Sosial Kabupaten Bekasi dibantu Kodim 0509/Kabupaten Bekasi, Polres Metro Bekasi, serta Detasemen Polisi Militer Kabupaten Bekasi.
Dalam kegiatan tersebut sedikitnya ada 17 PMKS terjaring razia. Beberapa di antaranya bahkan turut memperkerjakan anak di bawah umur. PMKS yang terjaring itu kemudian dibawa ke Rumah Singgah Dinas Sosial Kabupaten Bekasi.
"Para pengemis, gelandangan, serta anak jalanan ini kita bawa ke rumah singgah milik Dinas Sosial untuk dilakukan asesmen dan pendataan," kata dia.