Cuaca Ekstrem Hingga Banjir Bisa Ganggu Mudik, Kemenhub Siapkan Rencana Antisipasi
Pergerakan masyarakat selama masa Lebaran berpotensi mencapai 193,6 juta orang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengungkapkan saat ini sudah menyiapkan sejumlah rencana untuk mengantisipasi cuaca ekstrem hingga kondisi banjir. Khususnya jika kondisi tersebut terjadi saat masa mudik Lebaran Idul Fitri 2024.
“Untuk kontigensi plan saat terjadi bencana ataupun mungkin situasi atau cuaca ektrem sudah kita siapkan rencananya,” kata Aan dalam Jumpa Pers Persiapan dan Rencana Operasi Angkutan Lebaran 2024 secara daring, Ahad (18/3/2024).
Untuk mengantisipasi cuaca ekstrem dalam jalur penyeberangan, Aan memastikan Korlantas Polri sudah menyiapkan buffer zone atau zona penyangga. Dia menuturkan, jika zona penyangga sudah tidak mampu menampung kendaraan yang akan menyeberang karena cuaca ekstrem maka akan dilakukan pengalihan.
“Kami akan mengeluarkan kendaraan dari tol ke arteri sehingga risiko apabila di tol dan arteri akan menguranginya pada saat kita alihkan ke arteri,” ucap Aan.
Lalu untuk jalur darat di Jawa, Aan menuturkan juga akan mengantisipasi kondisi jika terjadi genangan di jalan tol. Dia menegaskan sudah berkoordinasi dengan pengelola jalan tol untuk menyiapkan pompa air yang besar sehingga cepat menguras air di lokasi yang terjadi genangan di tol.
Selain itu, antisipasi banjir juga akan dilakukan dengan menyiapkan jalur alternatif.
“Kita mengawal dengan mencari jalur-jalur alternatif sehingga aktivitas masyarakat bisa beraktivitas secara biasa. Untuk selama arus mudik pun ini akan kita terus persiapkan untuk jalur alternatif jika terjadi bencana,” ungkap Aan.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan akan terus mengintensifkan koordinasi dengan seluruh stakeholder jelang angkutan Lebaran 2024. Koordinasi yang intensif ini dilakukan untuk mengantisipasi perkiraan lonjakan pergerakan masnyarakat.
“Pergerakan masyarakat selama masa Lebaran berpotensi mencapai 193,6 juta orang,” kata Budi.