Bapanas: Pemerintah akan Impor Daging Sapi Jelang Lebaran

Daging sapi diimpor dari AS dan Selandia Baru, lalu sapi hidup dari Australia.

undefined
Mentan Amran Sulaiman dan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi saat memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Selasa (19/3/2024).
Rep: Dessy Suciati Saputri Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, pemerintah akan melakukan impor daging sapi dan sapi hidup menjelang Idul Fitri. Impor daging sapi dan sapi hidup tersebut baru akan masuk pada dua hingga tiga pekan ke depan.

Baca Juga


Arief mengatakan, impor sapi disiapkan oleh Gabungan Pelaku Usaha Peternakan Sapi Potong Indonesia (Gapuspindo).

"Akan ada impor. Kan yang private sudah jalan, sekarang nunggu masuk pekan 2-3 puasa ini. Jumlah yang approve 145 ribu ton bentuknya daging, kemudian berapa ratus ekor yang sapi hidup, saya lupa angkanya tapi Gapuspindo sudah siapkan masuk sapi hidup," kata Arief di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/3/2024).

Menurut Arief, daging sapi akan diimpor dari Amerika Serikat dan New Zealand. Sedangkan sapi hidup akan diimpor dari Australia.

"Kebanyakan ya dari Australia, kalau daging ada US, New Zealand, kalau daging sapi bakalan yang hidup itu dari Australia," ujarnya.

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan ketersediaan dagang sapi impor tidak mengalami keterlambatan dan akan tiba di Indonesia sebelum Idul Fitri 2024.

Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Budi Santoso membantah jika impor daging sapi mengalami keterlambatan. Sebab, Kemendag terus memantau perkembangan impor daging setelah memberikan izin.

"Enggak terlambat, kita sampaikan itu bisa sebelum Lebaran sampai, kita komunikasi terus. Kita komunikasi, koordinasi dengan pelaku usahanya dengan asosiasi kapan sampai, dia bilang sebelum Lebaran sampai semua," ujar Budi di Jakarta, kemarin.

Budi menyampaikan, permohonan impor daging sapi telah diterima Kemendag pada Februari 2024. Kemendag pun langsung mengeluarkan surat persetujuan impor.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler