BMKG: Cuaca Terik Bakal Berlangsung Beberapa Hari ke Depan

BMKG menyebutkan cuaca terik akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.

Republika/Thoudy Badai
Perkeja melindungi tubuh dari terik matahari menggunakan payung. BMKG menyebutkan cuaca terik akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Rep: M Fauzi Ridwan Red: Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Cuaca terik yang terjadi di Kota Bandung tiga hari terakhir diperkirakan masih akan terjadi beberapa hari ke depan dari Rabu tanggal 20 hingga Jumat tanggal 22 Maret. Suhu maksimum diperkirakan dari 29 derajat celcius hingga 30 derajat Celsius.

Baca Juga


"Suhu maksimum di Bandung Raya pada tiga hari ke depan di antara 29-31 derajat Celsius," ucap Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu saat dikonfirmasi, Rabu (20/3/2024).

Dia mengatakan cuaca terik terjadi karena posisi matahari berada di selatan Khatulistiwa. Selain itu, tutupan awan kurang sehingga penyinaran matahari maksimum.

"Suhu maksimum di Bandung pada siang hari pada pukul 12.00 WIB hingga 15.00 WIB antara 29 hingga 31 derajat Celsius lebih dingin dibandingkan beberapa hari yang lalu, hal ini karena berkurangnya penyinaran matahari akibat tutupan awan yang maksimum," kata dia.

Rahayu melanjutkan kondisi angin untuk dua hari ke depan diprediksi cukup kencang antara 5 hingga 21 kilometer per jam. Kondisi tersebut disebabkan pengaruh global dan regional.

Saat ini, ia menuturkan seluruh wilayah Bandung Raya telah memasuki musim hujan ditandai pertumbuhan awan cumulus dan bertumbuh menjadi awan konvektif atau cumulunimbus. Sehingga berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat disertai angin kencang.

"Puncak musim hujan di wilayah Jawa Barat diperkirakan terjadi pada Januari hingga Maret 2024 ini sedangkan wilayah Bandung Raya diperkirakan akan terjadi pada Februari hingga Maret 2024," ujar dia.

Ia mengatakan BMKG mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan dengan intensitas ringan hingga lebat disertai petir dan kilat serts angin kencang. Potensi angin puting beliung dan potensi hujan es  yang dapat menyebabkan bencana.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler