Tips Mudik dan Berkendara Aman Saat Terjadi Cuaca Ekstrem

Pemudik perlu mengantisipasi kemungkinan cuaca ekstrem selama di perjalanan.

Republika/Mardiah
Mudik (ilustrasi). Ada beberapa tips yang perlu diperhatikan bagi Anda yang akan mudik Lebaran.
Rep: Santi Sopia Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Apakah Anda berencana mudik pada menjelang Lebaran 2024? Jika ya, Anda perlu berjaga-jaga dan mengantisipasi kemungkinan cuaca ekstrem agar perjalanan tetap aman dan nyaman.

Baca Juga


Beberapa tips keselamatan kadang tidak terpikirkan, namun itu bisa menyelamatkan hidup. Berikut ini tips aman mudik dan berkendara jika terjadi cuaca ekstrem, seperti dilansir laman Wheather, Rabu (20/3/2024).

1. Jangan melewati jalan yang tergenang air

Ketika ada jalan yang sudah tergenang banjir, sebaiknya berbalik dan mencari rute alternatif lain. Mengemudi melewati air banjir adalah salah satu keputusan terburuk yang dapat dalam situasi cuaca buruk.

Pertama, mungkin sulit untuk mengetahui seberapa dalam perairan tersebut. Namun perlu diketahui hanya dibutuhkan sekitar satu kaki air untuk mengapungkan mobil atau SUV kecil. Begitu kendaraan "melayang", pengemudi akan kehilangan kendali. Anda akan seperti perahu tanpa motor atau dayung.

2. Selalu waspada prediksi cuaca

Saat perjalanan terutama ketika akan berada di dekat sungai, selalu perhatikan ramalan cuaca. Jika diperkirakan akan turun hujan atau badai petir, segera pergi ke tempat yang lebih tinggi, jika peringatan banjir bandang dikeluarkan.

3. Pastikan baterai ponsel terisi penuh

Pastikan baterai ponsel cerdas terisi penuh dan jangan dimatikan pada malam hari saat cuaca buruk diperkirakan terjadi, sehingga peringatan dapat selalu dipantau. 

4. Berlindung jika ada peringatan badai petir 

Tidak diperlukan angin puting beliung untuk membuat pohon tumbang menimpa rumah atau kendaraan Anda. Jika ada pohon-pohon besar di sekitar, segara cari tempat perlindungan yang aman sebelum badai datang. Jangan buang detik atau menit berharga dengan melihat ke luar jendela. Anda mungkin tidak punya waktu sebanyak yang Anda kira.

5. Memakai helm dan sepatu saat berteduh

Kenakan helm saat berlindung dari angin puting beliung. Apa pun yang dapat melindungi kepala dari puing-puing yang beterbangan dapat membantu. Jika langit menjadi gelap dan terutama ketika mendengar guntur, segera pergi ke dalam ruangan atau kendaraan sampai badai berlalu.

Sementara itu, dilansir Nhtsa.gov, berkendara pelan lebih disarankan ketika cuaca buruk. Sabab akan lebih sulit mengendalikan atau menghentikan kendaraan di jalan licin, apalagi ketika ngebut.

Ciptakan jarak lebih jauh dengan kendaraan di depan untuk menghindari risiko apa pun. Ingat bahwa setiap pengemudi kendaraan dapat menangani kondisi masing-masing secara berbeda, terutama saat berkendara di jalan basah.

Jika ada banjir, jangan anggap remeh kekuatan air yang mengalir deras. Hanya diperlukan aliran air setinggi 12 inci untuk membawa sebagian besar mobil. Aliran air setinggi dua kaki dapat membawa sebagian besar truk dan SUV. 

 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) melaporkan jenis tenggelam terkait banjir yang paling umum terjadi ketika kendaraan terbawa arus air banjir yang berbahaya. Saat melihat jalan tergenang air atau jika ada pembatas yang menghalangi jalan, segera berbalik arah.

Selalu ekstra hati-hati dalam kondisi yang sulit dilihat, seperti malam hari atau cuaca buruk. Sebelum berangkat, pastikan untuk memeriksa kondisi jalan dan lalu lintas. Periksa stasiun lokal untuk mengetahui adanya penutupan jalan dan jalur evakuasi, jika perlu.

Siapkan perlengkapan darurat. Cuaca buruk dapat terjadi dengan cepat, jadi rencanakan dan persiapkan terlebih dahulu. Ponsel yang terisi daya penuh juga berada di urutan teratas daftar item yang disarankan untuk dibawa. Hal ini agar memudahkan ketika meminta bantuan kapan dan di mana pun. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler