Sekjen Klaim Golkar Reborn dan Pemenang Pemilu 2024

Golkar berhak mengeklaim kemenangan atas terpilihnya Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024

Republika/ Nawir Arsyad Akbar
Sekjen DPP Golkar, Letjen (Purn) Lodewijk Freiderich Paulus.
Rep: Bambang Noroyono Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Golkar mengeklaim kemenangan dalam kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Partai berlambang pohon beringin itu menjadi pemenang dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 di tingkat pusat sampai daerah.


Pun turut menang dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dengan mengantarkan paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming sebagai capres-cawapres yang terpilih periode 2024-2029. Hal itu menandakan Golkar menang pada Pileg dan Pilpres 2024.

Baca: Pemilih Bodoh: Di Antara Coblos Prabowo dan Dukung Rusia, Benarkah?

Sekjen DPP Golkar, Letjen (Purn) Lodewijk Freiderich Paulus mengatakan, kemenangan di semua lini kompetisi politik tahun ini, seperti melahirkan kembali partai yang sempat terpuruk dalam pemilu sebelumnya. "Partai Golkar dalam Pemilu 2024 seperti reborn (terlahir kembali),” kata Lodewijk dalam konferensi pers di kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Kamis (21/3/2024).

Lodewijk mengatakan, pascareformasi, Golkar mengalami masa sulit dalam tingkat keterpilihan. Masa kejayaan Golkar, kata Lodewijk, sempat dipertahankan pada kepemimpinan Ketua Umum Akbar Tandjung melalui Pemilu 2004.

Ketika itu, Golkar masih mapan dengan keberhasilannya menguasai 129 kursi di DPR RI dengan torehan 21,5 persen. Namun periode Pemilu 2009, 2014, dan 2019, suara keterwakilan Golkar di DPR terus menurun akibat tingkat keterpilihan Partai Beringin itu merosot di level 12,1 persen.

Baca: AHY Bertemu Prabowo di Kemenhan Bahas Masalah Kebangsaan

Pada Pemilu 2024, kata Lodewijk, kepemimpinan Ketua Umum Airlangga Hartarto seperti mengembalikan jalan bagi Golkar untuk mengakhiri masa kemerosotan tersebut. Dari hasil rekapitulasi nasional KPU RI pada Rabu (20/3/2024) malam WIB, Golkar mampu meraih 15,28 persen suara atau sekitar 23,2 juta pemilih.

"Dengan perolehan suara yang sudah disampaikan oleh Komisi Pemilihan Umum tersebut, Partai Golkar mengalami reborn dengan kenaikan suara kurang lebih sekitar 3 persen," ujar mantan danjen Kopassus tersebut.

Suara hasil pileg Partai Golkar tahun ini, memang belum membawanya sebagai jawara. Pasalnya, hasil resmi rekapitulasi KPU masih menempatkan PDIP sebagai pemuncak dan pemenang Pemilu 2024. Namun, raihan partai berlogo Banteng itu merosot dibandingkan lima tahun lalu dengan 16,7 persen atau 25,3 juta pemilih.

Baca: Gagal ke Senayan, Ade Armando: Tuhan Belum Mengizinkan PSI

Pada Pemilu 2019, perolehan suara PDIP di angka 19 persen lebih. Pun PDIP kali ini gagal dalam Pilpres 2024, karena pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD malah berada di urutan ketiga atau terakhir.

Wakil Ketua DPP Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung mengatakan, kesuksesan partainya dalam Pemilu 2024 bukan cuma keberhasilan meningkat suara di level legislatif. Melainkan juga, sambung dia, Golkar berhak mengeklaim kemenangan lain atas terpilihnya Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024.

Juga, kata dia, Golkar berhak atas klaim kemenangan kontestasi politik untuk level daerah. Karena itu, kata Doli, Golkar secara keseluruhan meraih tiga kesuksesan.

"Sukses pertama dalam keterpilihan di daerah. Kemudian kami ikut menang di Pilpres 2024 sebagai pengusung pasangan Prabowo-Gibran untuk menjadi presiden dan wakil presiden dengan angka keterpilihan 58 sekian persen. Dan kami juga sukses untuk meningkatkan suara keterpilihan Partai Golkar dalam pemilihan legislatif 2024. Ini adalah kemenangan total," ujar Doli.  

Solid pilih Prabowo...

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Golkar, Maman Abdurrahman menambahkan, partainya berhak mengeklaim sebagai juru kemenangan Prabowo-Gibran. Pasalnya, soliditas pemilih Golkar dalam memenangkan paslon nomor urut 2 tersebut tidak terbantahkan.

Menurut dia, keterpilihan Golkar di angka 15,28 suara setara dengan 23,2 juta pemilih. Dan dari 23,2 juta pemilih Golkar dalam pileg tersebut, sekitar 78-80 persen di antaranya atau setara 17,8 sampai 18 juta menjatuhkan pilihan kepada Prabowo-Gibran.

Selama ini, kata Maman, internal Golkar tak pernah berhasil melewati angka 55 persen pemilihnya dalam pileg, untuk mencoblos kandidat tertentu. Baru kali ini, pemilih Golkar solid mendukung Prabowo.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler