Ini Caleg-Caleg Peraih Kursi DPR dari Tiap Dapil di Jabar Berdasarkan Metode Sainte Lague

Di Pemilu 2024, ada sebelas daerah pemilihan di Provinsi Jawa Barat.

Republika/Prayogi
Ketua KPU Hasyim Asyari (dua kiri) bersama Anggota KPU memimpin rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara tingkat nasional Pemilu serentak 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (19/3/2024). Pada hari ke-21, KPU melanjutkan rapat pleno rekapitulasi suara Pemilu 2024 tingkat nasional untuk empat provinsi terakhir yakni Jawa Barat, Maluku, Papua dan Papua Pegunungan. Sebelumnya KPU telah merampungkan rekapitulasi nasional untuk 34 provinsi dari total 38 provinsi seluruh Indonesia.
Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Bayu Adji P, Febryan A

Baca Juga


Komisi Pemilihan Umum (KPU) pekan ini mengesahkan hasil penghitungan perolehan suara Pemilu 2024. Republika merangkum parpol dan calon legislatif (caleg) untuk pemilihan anggota DPR di semua daerah pemilihan (dapil) di Jawa Barat (Jabar). 

Untuk dapil Jabar I, hasilnya, Partai Golongan Karya (Golkar) meraih suara tertinggi. Berdasarkan hasil yang dibacakan oleh KPU Provinsi Jabar, pada Selasa (19/3/2024) lalu, partai berlogo pohon beringin itu meraih 366.052 suara di dapil Jabar I. Setelahnya, ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang meraih 360.248 suara.

Selain itu, partai lain yang meraih suara cukup tinggi di dapil Jabar I adalah Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 215.807 suara, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 161.710 suara, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 138.013 suara, Partai Demokrat 131.385 suara, dan Partai Nasdem 121.629 suara.

Diketahui, dapil Jabar I meliputi wilayah Kota Bandung dan Kota Kota Cimahi. Terdapat tujuh kursi DPR yang diperebutkan di dapil tersebut. 

Republika mencoba melakukan penghitungan dengan menggunakan metode Sainte Lague. Dari sejumlah partai yang meraih suara tertinggi di dapil Jabar I, Partai Golkar menjadi satu-satunya partai yang mendapatkan jatah dua kursi di dapil Jabar I. Sementara PKS, Partai Gerindra, PDIP, PKB, dan Partai Demokrat, masing-masing mendapatkan satu kursi.

Adapun nama-nama calon anggota legislatif yang melaju ke DPR dari dapil Jabar I adalah Atalia Praratya dan Nurul Arifin dari Partai Golkar, Ledia Hanifa dari PKS, Melly Goeslaw dari Partai Gerindra, Junico BP Siahaan dari PDIP, Habib Syarief Muhammad dari PKB, dan Fathi dari Partai Demokrat.

"Demikian tadi hasil pembacaan rekapitulasi hasil perolehan suara hasil pemilu DPR yang berasal dari daerah pemilihan Jawa Barat I. Selanjutnya Jawa Barat II," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari saat rapat pleno rekapitulasi, Selasa.

Untuk dapil Jabar II, PKB meraih suara tertinggi di dapil itu. Di dapil yang meliputi wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, PKB meraih 517.125 suara. Angka itu merupakan yang tertinggi dibandingkan perolehan suara partai lainnya. 

Setelahnya, Partai Golkar meraih 497.508 suara. Di posisi ketiga, ada PKS yang meraih 397.432 suara. Sementara itu, Partai Gerindra meraih 326.368 suara. Sedangkan Partai Demokrat meraih 306.625 suara dan PDIP meraih 257.638 suara. Selain itu, PAN meraih 242.783 suara dan Partai Nasdem 226.716 suara.

"Jawa Barat II bisa kita sahkan? Bismillah (dapil) Jawa Barat II sah," kata Hasyim saat mengesahkan rekapitulasi penghitungan perolehan suara di dapil Jabar II, Selasa malam.

Diketahui, terdapat 10 kursi DPR yang diperebutkan di dapil Jabar II. Berdasarkan penghitungan menggunakan metode sainte lague, PKB dan Partai Golkar masing-masing berhasil mengamankan dua kursi. Sementara itu, Partai Gerindra, PDIP, Partai Nasdem, PKS, PAN, dan Partai Demokrat, masing-masing mendapatkan satu kursi.

Adapun nama-nama calon anggota legislatif (caleg) yang akan melaju ke Senayan adalah Cucun Ahmad Syamsurijal dan Asep Romy Romaya dari PKB; Tb Ace Hasan Syadzily dan Dadang M Nasher dari Partai Golkar; Rachel Maryam Sayidina dari Partai Gerindra; Denny Cagur dari PDIP; Rajiv dari Partai Nasdem; Ahmad Heryawan dari PKS; Ahmad Najib Qodratullah dari PAN; Dede Yusuf Macan Effendi dari Partai Demokrat. 

Ace Hasan menjadi caleg yang meraih suara paling tinggi di partainya, yaitu 107.704 suara, sehingga mendapatkan satu kursi. Untuk kursi kedua menjadi milik Dadang yang meraih 100.690 suara, mengalahkan Anang Susanto Suhendar yang meraih 100.315 suara.

Artis Denny Cagur berhasil melaju ke Senayan setelah meriah suara paling tinggi di partainya, mengalahkan Hengki Kurniawan. Denny diketahui mendapatkan 58.043 suara, sementara Hengki meraih 48.428 suara.

Sementara itu, Rachel Maryam berhasil mengamankan satu kursi jatah Partai Gerindra. Ia meraih 64.597 suara, menyisihkan rekan separtainya, mantan atlet bulu tangkis Taufik Hidayat, yang meraih 58.847 suara.

Di dapil Jabar III yang meliputi wilayah Kabupaten Cianjur dan Kota Bogor, Partai Golkar meraih suara paling tinggi, yaitu 81.423 suara atau 18,1 persen. Setelahnya, PDIP menempati posisi kedua dengan perolehan 72.846 suara atau 16,19 persen.

Ketiga, ada Partai Gerindra yang memperoleh 67.560 suara atau 15,01 persen. Keempat, ada PKS yang meraih 58.655 atau 13,04 persen.

Di dapil Jabar III, terdapat sembilan kursi DPR yang diperebutkan. Sementara, terdapat 11 caleg yang telah meraih suara di atas 10 ribu.

Pertama, ada nama Muhamad Abdul Aziz Sefudin dari PDIP yang meraih 28.299 suara. Kedua, ada nama Ecky Awal Mucharam dari PKS dengan perolehan 21.325 suara. Ketiga, terdapat nama Budhy Setiawan dari Partai Golkar yang memperoleh 18.337 suara.

Keempat, ada nama Ilham Permana dari Partai Golkar yang meraih 17.864 suara. Kelima, Kamrussamad dari Partai Gerindra meraih 16.322 suara. Keenam, Eddy Soeparno meraih 15.718 suara.

Ketujuh, ada nama Diah Pitaloka dari PDIP yanh meraih 14.135 suara. Kedelapan, Suswono dari PKS meraih 13.369 suada. Kesembilan, ada Endang Setyawati Thohari dari Partai Gerindra meraih 12.680 suara. Kesepuluh, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz dari PKB meraih 11.974 suara. Terakhir, Isfhan Taufik Munggaran dari Partai Golkar meraih 11.469 suara.

 

Raihan Suara Parpol di Pemilu 2024 - (Infografis Republika)

Di dapil Jabar IV, dua anggota DPR periode 2019-2024, Desy Ratnasari dan Ribka Tjiptaning beda peruntungan dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) DPR 2024. Desy berhasil mendapatkan kursi DPR, sedangkan Ribka gagal.

Desy merupakan caleg Partai Amanat Nasional (PAN) nomor urut 1 di dapil Jabar IV. Berdasarkan hasil penghitungan suara resmi KPU yang disahkan Rabu (20/3/2024) dini hari, Dessy tercatat meraih 78.306 suara, terbanyak di antara enam caleg PAN di dapil tersebut.

Adapun PAN total meraih 112.429 suara di dapil yang meliputi Kota dan Kabupaten Sukabumi itu. Karena itu, PAN berhak mendapatkan satu kursi DPR dari dapil tersebut.

Satu kursi tersebut menjadi milik Dessy karena dia caleg PAN peraih suara terbanyak. Apabila tidak ada putusan sengketa hasil pemilu yang mengurangi raihan suara Desy ataupun PAN secara signifikan, maka artis lawas itu bakal ditetapkan sebagai pemenang kursi dan dilantik menjadi anggota DPR RI periode 2024–2029.

Sementara itu, Ribka Tjiptaning adalah caleg PDIP nomor urut 1 di Dapil Jabar IV. Ribka tercatat meraih 39.229 suara, terbanyak di antara caleg-caleg PDIP.

Kendati begitu, Ribka gagal mendapatkan kursi DPR di dapil yang sudah dia menangi sejak Pemilu 2009 itu. Pasalnya, PDIP tidak mendapatkan satu kursi pun di dapil tersebut, lantaran hanya mengoleksi 108.355 suara, terbanyak ketujuh di antara 18 partai.

Apabila tidak ada putusan sengketa hasil pemilu yang menambah raihan suara Ribka ataupun PDIP di dapil tersebut secara signifikan, maka anggota DPR yang keras menolak vaksin Covid-19 pada 2021 itu harus angkat kaki dari Kompleks Parlemen, Senayan.

Caleg pemenang di Dapil Jabar IV diketahui setelah Republika mengkonversi raihan suara partai menjadi perolehan kursi menggunakan metode Sainte Lague, rumus resmi yang diatur UU Pemilu. Di dapil tersebut terdapat enam kursi DPR yang diperebutkan.

Daftar lengkap peraih kursi dan caleg pemenang kursi Dapil Jabar IV yakni, Partai Gerindra dapat satu kursi DPR yang menjadi milik Heri Gunawan karena dia berhasil meraup 91.748 suara; Partai Golkar dapat satu kursi untuk Dewi Asmara (123.216 suara); PKS dapat satu kursi yang akan menjadi hak Slamet (64.044 suara); PKB dapat satu kursi yang dimenangi oleh Zainul Munasichin (63.780 suara); Demokrat juga dapat satu kursi untuk Iman Adinugraha (67.885 suara); PAN dapat satu kursi yang menjadi milik Desy Ratnasari (78.306 suara).

Sementara di dapil Jabar V, Partai Gerindra meraih 590.003 suara. Hanya Partai Golkar yang dapat mendekati raihan suara Partai Gerindra, dengan perolehan 438.708 suara.

Sementara itu, di posisi ketiga PKS meraih 363.979 suara. Sedangkan PKB meraih 253.632 suara. Sedangkan PDIP meraih 245.677 suara.

Selain itu, PAN meraih 228.732 suara, Partai Nasdem meraih 199.776 suara, dan Partai Demokrat meraih 178.680 suara. Sementara PPP meraih 168.963 suara dan PSI meraih 101.286 suara.

"Untuk hasil pemilu DPR di dapil Jabar V dapat kita sahkan. PPP dan Golkar mengajukan keberatan, di situ dengan rincian yang sudah dituliskan dalam catatan keberatan. Demikian, gitu ya. Bismillah sah," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Rabu (20/3/2024) dini hari.

Diketahui, terdapat sembilan kursi DPR yang diperebutkan di dapil Jabar V. Setelah dihitung dengan metode sainte lague, Partai Gerindra berhasil mengamankan dua kursi dari dapil itu. Sementara Partai Golkar, PKS, PKB, PDIP, PAN, Partai Nasdem, dan Partai Demokrat, masing-masing mendapatkan jatah satu kursi. 

Adapun nama-nama calon anggota legislatif (caleg) dari dapil Jabar V yang akan melaju ke Senayan adalah Fadli Zon (149.258 suara) dan Marlyn Maisarah (82.478 suara) dari Partai Gerindra; Ravindra Airlangga (152.168 suara), yang merupakan putra Airlangga Hartarto, dari Partai Golkar; Achmad Ru'yat (92.775 suara) dari PKS; Adian YY Napitupulu (87.288 suara) dari PDIP; Tommy Kurniawan (100.656 suara) dari PKB; Primus Yustisio (128.892 suara) dari PAN; Asep Wahyuwijaya dari (63.902 suara) Partai Nasdem; Anton Suhartono Suratto (58.033 suara) dari Partai Demokrat.

Diketahui, jatah kursi PDIP di dapil menjadi milik Adian Napitupulu yang meraih 87.288 suara, menyisihkan artis Anang Hermansyah. Penyanyi Anang diketahui meraih 39.086 suara.

PKS menjadi satu-satunya partai yang meraih suara di atas 500 ribu di dapil Jabar VI. Partai berlogo bulan sabit dan padi itu meraih 538.235 suara di dapil yang meliputi wilayah Kota Bekasi dan Kota Depok itu.

Sementara itu, Partai Golkar meraih 421.352 suara. Sedangkan Partai Gerindra dan PDIP masing-masing meraih 268.517 suara dan 258.038 suara. Terakhir, ada PKB yang meraih suara di atas 200 ribu, yaitu 225.497 suara.

Partai lainnya, seperti Partai Nasdem, PAN, Partai Demokrat, dan PSI, hanya meraih suara sekitar 100-an ribu. "Untuk pemilihan daerah pemilihan Jabar VI, bisa kita sahkan dengan catatan keberatan dari PAN. Bismillah sah," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Kamis (20/3/2024) dini hari.

Diketahui, terdapat enam kursi DPR yang diperebutkan di dapil Jabar VI. Setelah dihitung menggunakan metode sainte lague, hanya PKS yang berhasil meraih dua kursi di dapil itu. Sementara Partai Golkar, Partai Gerindra, PDIP, dan PKB, masing-masing mendapatkan jatah satu kursi.

Adapun nama-nama caleg yang akan maju ke Senayan adalah Mahfudz Abdurrahman (118.727 suara) dan Muhammad Kholid (107.251 suara) dari PKS; Ranny Fadh Arafiq (177.508 suara) dari Partai Golkar; Nuroj (74.878 suara) dari dari Partai Gerindra; Sukur H Nababan (111.792 suara) dari PDIP; Sudjatmiko (135.241 suara) dari PKB.

Di dapil Jabar VII, Gerindra meraih suara di atas 700 ribu suara, tepatnya 790.738 suara. Setelahnya, Partai Golkar meraih 449.435 suara. Sementara PKS meraih 441.897 suara.

Di bawah itu, ada PDIP yang meraih 360.294 suara. Sementara itu, Partai Demokrat meraih 339.372 suara. Sedangkan PKB meraih 230.565 suara, Partai Nasdem meraih 228.966 suara, dan PAN meraih 223.754 suara.

Diketahui, terdapat 10 kursi DPR yang diperebutkan di dapil Jabar VI. Setelah dihitung menggunakan metode sainte lague, Partai Gerindra tiga kursi di dapil itu. Sementara Partai Golkar, PKS, PDIP, Partai Demokrat, PKB, Partai Nasdem, dan PAN, masing-masing mendapatkan satu kursi. 

Adapun nama-nama calon anggota legislatif (caleg) yang berhasil melaju ke Senayan adalah, Dedi Mulyadi, Putih Sari, dan Obon Tabroni, dari Partai Gerindra; Puteri Komarudin dari Partai Golkar; Ahmad Syaikhu dari PKS; Rieke Diah Pitaloka dari PDIP; Cellica Nurrachadiana dari Partai Demokrat; Saan Mustopa dari Partai Nasdem; Verrel Bramasta dari PAN.

Dedi Mulyadi menjadi caleg yang meraih suara paling tinggi di dapil Jabar VII. Mantan bupati Purwakarta itu meraih 375.658 suara, atau hampir setengah raihan suara Partai Gerindra di dapil tersebut.

Satu kursi itu menjadi milik Verrell Bramasta, yang merupakan artis sinetron 'Puteri untuk Pangeran' yang sempat ramai pada 2020-2022. Verrell yang meraih 94.810 suara, menyisihkan rekan separtainya Daeng Muhammad, yang meraih 73.481 suara.



Di dapil Jabar VIII, Partai Golkar meraih suara paling tinggi untuk pileg DPR di wilayah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Indramayu, itu. Partai berwarna kuning tersebut meraih 220.359 suara atau 19,07 persen. 

Di posisi kedua, PDIP meraih 208.177 suara atau 18,02 persen. Ketiga, Partai Gerindra meraih 142.151 suara atau 12,3 persen, bersaing ketat dengan PKB dengan raihan 141.690 suara atau 12,26 persen. 

Di posisi keenam, ada Partai Nasdem dengan raihan 81.617 suara atau 7,06 persen. PKS berada di posisi ketujuh dengan raihan 77.361 suara atau 6,7 persen.

Sementara untuk perolehan suara para caleg, nama Daniel Mutaqien Syafiuddin dari Partai Golkar berada di puncak dengan perolehan 51.189 suara. Selanjutnya, ada nama Rokhmin Dahuri dari PDIP dengan perolehan 47.004 suara. 

Di posisi ketiga, terdapat nama Dedi Wahidi dari PKB dengan 43.432 suara. Keempat, Dave Akbarshah Firkarno dari Partai Golkar meraih 42.572 suara. Kelima, Herman Khaeron dari Partai Demokrat meraih 37.603 suara. Keenam, Bambang Hermanto dari Partai Golkar memperoleh 35.599 suara.

Posisi ketujuh ditempati oleh nama Satori dari Partai Nasdem dengan 35.347 suara. Kedelapan, Netty Prasetiyani dari PKS meraih 33.511 suara. Kesembilan, Kardaya Warnika dari Partai Gerindra meraih 31.288 suara. Kesepuluh, ada nama Selly Andriany Gantina dari PDIP dengan 30.324 suara.

Sementara itu, nama artis Moch Charly Vanhoutten memperoleh 19.570 suara. Sosok penyanyi itu diperkirakan sulit untuk mendapat kursi lantaran masih banyak nama yang meraih suara lebih tinggi darinya. 

Sedangkan mantan wakil gubernur (wagub) Jabar Uu Ruzhanul Ulum dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hanya meraih 2.639 suara. Suaranya itu bahkan jauh di bawah rekan satu partai, Muhammad Shofy (21.143 suara) dan Patrika Susana (16.316 suara).

Partai Golkar meraih perolehan suara tertinggi di dapil Jabar IX. Partai yang identik dengan warna kuning itu meraih 230.857 suara atau 18,62 persen. Setelahnya, PDIP meraih 179.413 suara atau 14,47 persen.

Setelahnya, Partai Gerindra meraih 170.827 suara atau 13,78 persen. Di posisi keempat, ada PKS yang memperoleh 150.311 suara atau 12,13 persen.

Kursi DPR yang seharusnya didapatkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu beralih ke partai lain lantaran partai itu tidak mencapai ambang batas parlemen 4 persen. Di dapil Jabar IX yang meliputi Kabupaten Majalengka, Subang, dan Sumedang, PPP total mendapatkan 175.482 ribu suara, terbanyak ketujuh di antara semua partai politik.

Jika raihan suara sebanyak itu dikonversi menjadi kursi menggunakan metode Sainte Lague, maka PPP berhak mendapatkan satu kursi DPR di dapil tersebut. Satu kursi itu seharusnya menjadi caleg PPP peraih suara terbanyak, yakni Pepep Saeful Hidayat yang berhasil mengoleksi 110.573 suara.

Namun, raihan suara PPP itu berpotensi tidak akan dikonversi menjadi kursi dalam penghitungan resmi KPU. Sebab, konversi suara menjadi kursi hanya untuk partai yang lolos ambang batas parlemen 4 persen. Adapun total suara PPP secara nasional adalah 3,87 persen, sebagaimana ditetapkan KPU pada Rabu (20/3/2024).

Apabila tidak ada putusan sengketa hasil pemilu yang menambah raihan suara PPP hingga memenuhi parliamentary threshold, maka partai tersebut akan sah tidak lolos parlemen dan raihan suaranya tidak dihitung alias hangus ketika proses konversi dilakukan.

Jika skenario tersebut terjadi, maka satu kursi yang seharusnya didapatkan PPP bakal beralih ke Nasdem di Dapil Jabar IX. Nasdem merupakan partai peraih suara terbanyak kedelapan di dapil tersebut, yakni 116.758 suara.

Dengan begitu, kursi yang semula harusnya dimenangi oleh caleg PPP Pepep Saeful Hidayat berpindah menjadi milik caleg Nasdem atas nama Ujang Bey. Ujang tercatat meraih 31.546 suara, terbanyak di antara caleg-caleg Nasdem tapi kalah jauh jika dibandingkan Pepep.

Caleg pemenang di Dapil Jabar IX diketahui setelah Republika mengkonversi raihan suara partai menjadi perolehan kursi menggunakan metode Sainte Lague, rumus resmi yang diatur UU Pemilu. Di dapil tersebut terdapat delapan kursi DPR yang diperebutkan.

Adapun, partai yang mendapatkan kursi dan caleg pemenang kursi Dapil Jabar IX adalah, Partai Golkar yang total mengumpulkan 450.542 suara berhak mendapatkan dua kursi DPR. Kursi tersebut dimenangkan oleh Elita Budiati yang memperoleh 96.498 suara dan Galih Dimuntur Kartasasmita yang mendapatkan 91.816 suara

Partai Gerindra berkat total raihan suara 320.803 mendapatkan satu kursi. Pemenang kursi adalah caleg Gerindra peraih suara terbanyak, yakni Jefry Romdonny (98.290 suara)

PDIP (319.052 suara) juga mendapatkan satu kursi untuk anggota DPR petahana, TB Hasanuddin (79.525 suara). Sementara PKS (274.751 suara) mendapatkan satu kursi untuk Ateng Sutisna (81.286 suara). Ateng menjadi caleg PKS peraih suara terbanyak meski ditempatkan di nomor urut delapan alias buncit di kertas suara.

PAN (229.865 suara) memenangi satu kursi untuk Farah Puteri Nahlia (146.014 suara). Adapun, PKB (200.544 suara) juga menyegel satu kursi untuk anggota DPR pejawat Maman Imanulhaq (60.886 suara). Kursi terakhir yang seharusnya milik PPP beralih menjadi milik Partai Nasdem untuk caleg atas nama Ujang Bey.

Di dapil Jabar X, jabatan mentereng di partai politik ternyata bukan jaminan menang dalam Pileg DPR 2024. Petinggi Partai Gerindra, Iwan Bule dan pimpinan PKB, Yanuar Prihatin, misalnya, hampir pasti gagal memenangi kursi DPR.

Mochamad Iriawan alias Iwan Bule adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Dia maju sebagai caleg Gerindra di dapil Jabar X meliputi Kota Banjar, Kabupaten Ciamis, Kuningan, dan Pangandaran.

Meski berbekalkan nomor urut 1 di surat suara, ternyata raihan suara Iwan Bule bukan yang terbanyak di antara tujuh caleg Gerindra di dapil tersebut. Berdasarkan hasil rekapitulasi suara KPU, mantan ketua umum PSSI itu tercatat meraih 71.179 suara.

Iwan peraih suara terbanyak kedua di antara caleg-caleg Gerindra. Peraih suara terbanyak pertama adalah caleg Gerindra nomor urut 2, Rokhmat Ardiyan. Pengusaha asal Kuningan itu berhasil mengoleksi 104.307 suara.

Sebagai peraih suara terbanyak, Rokhmat berhak menjadi pemenang atas satu kursi DPR yang didapatkan Partai Gerindra di dapil tersebut. Iwan Bule tentu tak kebagian kursi.

Sementara itu, Yanuar Prihatin adalah Ketua DPP PKB yang juga menjadi caleg di Dapil Jabar X, dapil yang ia menangi dalam dua kali pemilu sebelumnya. Namun, raihan suara Yanuar kali ini kalah dengan caleg PKB lainnya.

Yanuar sebagai caleg PKB nomor urut 1 tercatat 'hanya' meraih 37.955 suara, terbanyak kedua di antara tujuh PKB di dapil tersebut. Peraih suara terbanyak pertama adalah caleg PKB nomor urut 3, Rina Sa'adah dengan torehan 59.992 suara.

Adapun PKB di dapil tersebut mendapatkan satu kursi DPR. Otomatis, satu kursi itu menjadi milik Rina. Yanuar tentu tak kebagian kursi.

Apabila tidak ada putusan sengketa hasil pemilu yang menambah raihan suara Yanuar secara signifikan, maka Wakil Ketua Komisi II DPR itu terpaksa angkat kaki dari Kompleks Parlemen, Senayan setelah masa jabatannya habis pada akhir 2024.

Caleg pemenang di Dapil Jabar X diketahui setelah Republika mengkonversi raihan suara partai menjadi perolehan kursi menggunakan metode Sainte Lague, rumus resmi yang diatur UU Pemilu. Di dapil tersebut terdapat tujuh kursi DPR yang diperebutkan.

Untuk daftar lengkap partai yang mendapatkan kursi dan caleg pemenang kursi dapil Jabar X yakni, PDIP yang total meraih 288.655 suara mendapatkan satu kursi DPR. Kursi tersebut menjadi milik caleg PDIP periaih suara terbanyak, Ida Nurlaela Wiradinata (66.040 suara).

Partai Gerindra (total 283.073 suara) mendapatkan satu kursi untuk Rokhmat Ardiyan (104.307 suara). Sementara Partai Golkar (226.303 suara) juga memperoleh satu kursi DPR. Pemenang kursi adalah Agun Gunandjar (61.935 suara)

PKB (204.226 suara) mengamankan satu kursi untuk Rina Sa'adah (59.992 suara). PKS (181.578 suara) mendapatkan satu kursi yang akan menjadi milik Surahman Hidayat (71.497 suara). PAN (119.489 suara) turut mendapatkan satu kursi untuk Herry Dermawan (47.460 suara)

Satu kursi terakhir didapatkan Partai Nasdem (119.358 suara) dan akan menjadi milik Shohibul Imam (56.776 suara).

Di dapil Jabar XI, Partai Gerindra meraih 513.282 suara. Sementara itu, di posisi kedua ada Partai Golongan Karya (Golkar) dengan perolehan 473.093 suara. Ketiga, ada Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan raihan 468.301 suara.

Setelah itu, PKS meraih 304.184 suara. Sementara itu, PPP meraih 271.085 suara. Sedangkan PDIP meraih 266.282 suara dan PAN meraih 211.089 suara.

"Saya kira bisa kita sahkan ya. Dengan demikian rekapitulasi penghitungan suara untuk pemilu DPR RI daerah pemilihan Jawa Barat XI dapat kita sahkan. Bismillah sah," kata Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Rabu (20/3/2024) dini hari.

Diketahui, dapil Jabar XI meliputi wilayah Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kota Tasikmalaya. Terdapat 10 kursi DPR yang diperebutkan di dapil tersebut. 

Republika juga menghitung perolehan kursi partai menggunakan metode Sainte Lague. Hasil, Partai Gerindra, Partai Golkar, dan PKB, masing-masing mendapatkan jatah satu kursi di dapil Jabar XI. Sementara PKS, PPP, PDIP, dan PAN, mendapatkan masing-masing satu kursi. 

Khusus untuk PPP, dengan catatan partai itu dapat melewati ambang batas parlemen sebesar 4 persen suara secara nasional. Pasalnya, belum bisa dipastikan raihan suara PPP secara nasional dapat melewati ambang batas atau tidak.

Adapun nama-nama caleg yang akan lolos ke Senayan adalah Muhammad Husein Fadlulloh (188.083 suara) dan Mulan Jameela (85.326 suara) dari Partai Gerindra; Ade Ginanjar (216.938 suara) dan Ferdiansyah (97.464 suara) dari Partai Golkar; Imas Aan Ubudiah (126.813 suara) dan Oleh Soleh (125.198 suara) dari PKB; Dony Maryadi Oekon (97.925 suara) dari PDIP; Mohamad Sohibul Iman (76.661 suara) dari PKS; Muhammad Hoerudin Amin (85.917 suara) dari PAN; Nurhayati (69.007 suara) dari PPP.

Khusus nama terakhir, Nurhayati, masih berpotensi tak lolos apabila suara PPP nantinya tidak mencapai 4 persen seusai sidang gugatan di MK. Ketika PPP gagal lolos, satu kursi DPR di dapil Jabar XI akan beralih ke Partai Nasdem yang meraih 149.753 suara. Adapun caleg Partai Nasdem yang berpeluang lolos dari dapil itu adalah Lola Nelria Oktavia.

Komik Si Calus : Gagal Nyaleg - (Republika/Daan Yahya)

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler