Tony Kushner Dukung Pidato Oscar Jonathan Glazer yang Dikecam Pekerja Kreatif Yahudi

Kushner bilang menjadi Yahudi tidaklah berarti harus membela segala tindakan Israel.

DOK. EPA-EFE/ALLISON DINNER
Sutradara film The Zone of Interest, Jonathan Glazer, saat menghadiri Academy Awards 2024. Dalam pidato kemenangannya, dia menyuarakan soal konflik Israel-Palestina.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis skenario asal Amerika Serikat, Tony Kushner, memberikan dukungannya terhadap pidato kemenangan sutradara Jonathan Glazer di Piala Oscar. Kushner menggambarkannya sebagai "pernyataan yang tidak dapat disangkal dan tak terbantahkan".

Ini merupakan tanggapan dari Kushner terhadap serangan yang dialami Glazer dari sejumlah pekerja kreatif Yahudi, yang belum lama ini menandatangani surat terbuka mengkritik pidato sutradara The Zone of Interest itu. Kushner, yang dikenal sebagai penulis skenario empat kali nominasi Academy Award, menyampaikan pandangannya dalam sebuah siniar yang dirilis oleh Haaretz.

Kushner, yang sedang mempromosikan produksi drama pemenang penghargaan Tony, "Angels in America" di Tel Aviv itu, memberikan komentar terkait pidato Glazer yang telah menuai kontroversi. Menurutnya, pidato Glazer sangatlah sederhana tetapi kuat dalam pesannya.

Baca Juga


Glazer menegaskan bahwa identitas Yahudi, sejarah Yahudi, termasuk sejarah Holocaust, tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk melakukan tindakan tidak manusiawi atau kekerasan terhadap orang lain.

"Apa yang dikatakan (Glazer) sangatlah sederhana. Beliau mengatakan bahwa identitas Yahudi dan sejarahnya tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk melakukan tindakan yang tidak manusiawi atau membantai orang lain. Siapa yang tidak setuju dengan hal itu," kata Kushner, dilansir Hollywood Reporter, Jumat (22/3/3034).

Kushner juga menambahkan bahwa orang yang membenarkan tindakan yang terjadi di Gaza saat ini harus merenungkan ulang nilai-nilai kemanusiaan. Dia menegaskan bahwa menjadi Yahudi tidaklah berarti harus membela segala aksi yang dilakukan oleh Israel, terutama jika tindakan tersebut merugikan warga Palestina.

Kushner, yang telah lama menjadi kritikus kebijakan Israel, menyatakan bahwa meminta gencatan senjata bukanlah tindakan anti-Semitisme, seperti yang diklaim beberapa pihak. Baginya, perjuangan tersebut adalah tentang menyelamatkan nyawa yang terancam di tengah konflik yang berkepanjangan.

Kushner menyatakan harapannya agar warga Israel dapat hidup dalam kedamaian seraya menekankan bahwa perlakuan terhadap warga Palestina harus diperhatikan secara serius. Menurut dia, pendudukan Tepi Barat, pemenjaraan di Gaza, dan berbagai tindakan lainnya tidaklah membuat Israel menjadi lebih aman, malah sebaliknya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler