Warga di Indramayu Rasakan Gempa, Panik Lari Sambil Gendong Bayi
Goyangan gempa di Kota Cireebon juga membuat para penonton bioskop berhamburan keluar
REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Warga di sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu merasakan getaran gempa, Jumat (22/3/2024). Mereka panik berlari keluar rumah.
Seorang warga di Desa Singaraja, Kecamatan Indramayu, Linda (30 tahun), mengaku sedang mengayun bayinya di ayunan. Tiba-tiba lantai rumahnya terasa bergoyang. ‘’Saya panik langsung menggendong bayi saya keluar rumah,’’ kata Linda, Jumat.
Hal serupa dilakukan tetangga rumahnya, Ani (45). Dia mengatakan, air di dalam bak kamar mandinya tiba-tiba bergoyang-goyang. Begitu pula pintu rumahnya yang membuka dan menutup sendiri beberapa kali. ‘’Lampu gantung juga bergoyang. Saya menyadari itu gempa dan langsung berlari keluar rumah,’’ tutur Ani.
Salah seorang warga di Kelurahan Margadadi, Kecamatan Indramayu, Lia (19) mengaku awalnya mengira kepalanya pusing karena terasa bergoyang. Setelah itu tiba-tiba adiknya yang sedang duduk di ruang tamu berlari ketakutan dan mengatakan kursi yang didudukinya juga bergoyang-goyang.
‘’Saat itulah saya menyadari ada gempa. Lampu juga goyang-goyang. Tapi hanya beberapa detik. Pas mau lari keluar rumah, getarannya sudah berhenti,’’ ungkap Lia.
Selain itu, goyangan gempa yang terjadi di Kota Cirebon juga membuat para penonton bioskop di CSB Mall berhamburan keluar. Berdasarkan informasi dari BMKG, pusat gempa berada di laut 130 km TimurLaut Tuban, sekitar pukul 15.52 WIB. Gempa Magnitudo 6.5 itu memiliki kedalaman sepuluh kilometer.
Salah seorang penonton bioskop, Mangun (40), menceritakan, awalnya sedang asyik menonton film Agak Laen. Tiba-tiba tempat duduknya terasa bergoyang. Hal itu juga dirasakan sejumlah penonton lainnya. Menyadari adanya gempa, Mangun dan sejumlah penonton lainnya bergegas keluar bioskop dan selanjutnya keluar dari gedung mall.
‘’Kerasa banget getarannya, jadi langsung keluar. Tapi gak sampai terjadi kepanikan, hanya jalan cepat saja,’’ kata Mangun kepada Republika.
Salah seorang warga lainnya, Nurul, mengaku sedang berada di gedung Press Room Balai Kota Cirebon ketika tiba-tiba merasakan getaran gempa. Dia pun segera berlari keluar sambil memberi tahu teman-temannya.
''Awalnya ada juga yang tidak menyadari getaran gempa. Tapi setelah lihat lampu gantung bergoyang-goyang, barulah mereka juga ikut keluar,'' kata Nurul.