Soal Kemungkinan Surya Paloh Gabung Koalisi Prabowo, Anies: Spekulatif
Anies percaya Nasdem masih akan mendukung penuh.
Republika/Eva Rianti
Rep: Eva Rianti Red: Teguh Firmansyah
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon presiden (capres) nomor urut 01 Anies Baswedan menganggap munculnya anggapan bahwa Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh akan bergabung ke pemerintahan Prabowo adalah hal yang spekulatif. Hingga kini, mesti makin kuat kabar Partai Nasdem akan beralih dari Koalisi Perubahan untuk berkoalisi dengan pemerintahan Prabowo, Anies tetap berpikiran lurus.
Baca Juga
"Menurut saya pada saat ini, apapun spekulasi, dan lain lain, tidak bisa disebut sebagai fakta," kata Anies kepada wartawan usai menghadiri acara buka bersama di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024) malam.
Anies percaya bahwa Partai Nasdem masih mendukungnya secara penuh dalam upaya merampungkan proses Pilpres 2024. Dukungan itu diantaranya berupa 12 pengacara yang disediakan Nasdem untuk membantu Tim Nasional (Timnas) Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' dalam menjalani proses gugatan sengketa Pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK).
Saat disinggung mengenai pernyataan Surya Paloh 'fifty-fifty possibility' mengenai langkah bergabung dengan Prabowo, Anies menekankan bahwa hingga saat ini proses Pilpres masih berlangsung. Meski paslon Prabowo-Gibran telah ditetapkan oleh KPU RI sebagai pemenang. Sebab pengajuan gugatan mengenai kecurangan atau pelanggaran pemilu di MK sedang berproses.
"Kami masih terus konsentrasi untuk proses di MK, dan itulah proses yang sedang kami kerjakan. Jadi, perjalanan masih panjang, karena siapapun yang nanti terpilih itu pembentukan kabinet baru bulan Oktober, sekarang masih bulan Maret," ujar dia.
"Jadi apapun yang dikatakan hari ini semuanya sifatnya spekulatif karena siapapun yang nanti terpilih akan dilantik, baru dilantik tanggal 20 Oktober dan baru bentuk kabinet sesudah dilantik, jadi membicarakan itu sekarang itu masih panjang," lanjutnya.
Anies juga merespons sama ketika ditanya mengenai ada atau tidaknya tawaran menjadi menteri di kabinet Prabowo. Dia menegaskan bahwa proses gugatan di MK masih berlangsung.
"MK-nya belum selesai, kita tunggu MK, MK itu proses selesai baru dari situ kita bicara tentang langkah-langkah ke depan. Dan saya mau tanya, pembentukan kabinet kapan? Masih lama, titip itu disimpan buat doorstop bulan-bulan berikutnya," jelasnya.
Sebelumnya diketahui, Presiden terpilih Prabowo Subianto melakukan kunjungan dan silaturahmi ke Nasdem Tower pada Jumat (22/3/2024) siang yang disambut dengan karpet merah. Kunjungan itu bertujuan sebagai bentuk penghargaan dan ungkapan terimakasih atas ucapan selamat dari Ketua Umum Surya Paloh kepada Prabowo-Gibran yang diumumkan menang pada Pilpres 2024 oleh KPU RI pada Rabu (20/3/2024) malam.
Dalam momen silaturahmi itu, Prabowo mengungkapkan bahwa dirinya menawarkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh untuk bergabung atau berkoalisi dengannya.
"Saya selalu menawari, saya selalu mengajak," kata Prabowo saat ditanya awak media dalam konferensi pers di Nasdem Tower, Jakarta Pusat, Jumat (22/3/2024) siang.
Ucapan Prabowo tersebut lantas disambut senyuman semringah dari Surya Paloh. Mereka yang berada bersampingan dalam acara konferensi pers itu lalu makin berdekatan dan merapat. Bahkan Prabowo menepuk ringan bagian belakang tubuh Surya Paloh.
Selain menunjukkan ekspresi semringah, Surya Paloh juga memberikan isyarat tersipu sambil menelungkupkan tangannya atas pernyataan yang disampaikan oleh Prabowo.
Saat dikonfirmasi awak media, Surya Paloh tidak gamblang menyampaikan menerima atau menolak tawaran tersebut. Tapi ada peluang kemungkinan untuk berkoalisi. "Fifty fifty possibility," kata Surya Paloh sambil melempar senyuman
Saat disinggung mengenai pernyataan sebelumnya Surya yang menyebut bahwa berkoalisi bukanlah prioritas, ia menyampaikan dirinya akan wait and see dengan kondisi dinamika politik.
"Kita lihat perkembangan ke depan," tuturnya singkat.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler