PM Irlandia Tegaskan Mundur bukan Karena Terlibat Skandal
Partai Fine Gael akan memilih pemimpin baru pengganti Leo Varadkar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Leo Varadkar, Rabu (20/3/2024), secara mengejutkan memutuskan mundur dari posisi perdana menteri Irlandia (Taoiseach). Namun, Varadkar menegaskan bahwa keputusannya bukan karena dirinya terlibat skandal.
Varadkar mengatakan pengunduran dirinya tidak sama seperti pengunduran diri Nicola Sturgeon dari posisi Menteri Pertama Skotlandia. Sturgeon secara mengejutkan mengundurkan diri tahun lalu, tak lama sebelum ditangkap sebagai bagian dari penyelidikan urusan keuangan partainya.
‘’Saya tidak (seperti pengunduran diri Nicola Sturgeon). Saya pikir pertanyaan yang Anda ajukan kepada saya adalah apakah ada semacam skandal yang akan segera terbongkar, yang saya ketahui. Tidak ada, itulah jawaban langsungnya,’’ kata Varadkar, seperti dikutip joe.ie, Sabtu (23/3/2024).
Varadkar memahami akan selalu ada konspirasi dan spekulasi terkait keputusan pengunduran dirinya. Ia mengakui akan selalu ada lontaran yang menuduhnya melakukan skandal.
Varadkar mengumumkan pengunduran dirinya dalam pidato emosional di luar gedung pemerintah di Dublin pada Rabu (20/3/2024) sore. ‘’Alasan saya mengundurkan diri adalah karena alasan pribadi dan politik,’’ kata Varadkar (45 tahun), seperti dikutip Reuters, kemarin.
‘’Tetapi, setelah mempertimbangkan dengan hati-hati dan melakukan pencarian jati diri, saya percaya bahwa seorang Taoiseach (perdana menteri) baru dan seorang pemimpin baru akan memiliki posisi yang lebih baik daripada saya untuk mencapainya (terpilihnya kembali pemerintahan koalisi),’’ ujarnya.
Partai Fine Gael yang dipimpin Varadkar, akan membuka pencalonan pemimpin baru dan hasilnya akan diumumkan pada tanggal 5 April. Parlemen kemudian akan memilih orang tersebut untuk menggantikan Varadkar sebagai perdana menteri setelah partai tersebut kembali dari reses Paskah pada tanggal 9 April.