Israel Beri Syarat Khusus Jika Ingin Perang Berakhir
Lebih dari 32.000 warga Palestina telah tewas, sejak 7 Oktober 2023.
REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Perang Israel di Jalur Gaza akan berakhir jika orang-orang Yahudi menetap di bagian utara wilayah itu. Hal ini diungkaplkan Zvika Fogel, Ketua Komite Keamanan Nasional Parlemen Israel, Knesset, Ahad (24/3/2024).
"Israel harus menghentikan perang ketika orang-orang Yahudi menetap di seluruh wilayah utara Jalur Gaza," ujar Fogel kepada lembaga penyiaran publik Israel, KAN. Dia juga menyerukan “migrasi sukarela” warga Palestina dari Jalur Gaza.
“Siapa pun yang mau bermigrasi secara sukarela akan mendapat hibah dari saya,” katanya. Di tengah kemarahan internasional, beberapa pejabat Israel telah mengusulkan untuk mendorong "migrasi sukarela" penduduk Jalur Gaza, wilayah kantong Palestina yang digempur habis-habisan oleh Israel sejak Oktober tahun lalu menyusul serangan kelompok perlawanan Hamas yang menewaskan hampir 1.200 jiwa.
Lebih dari 32.000 warga Palestina telah tewas dan 74.500 lainnya terluka di tengah kehancuran masal dan kelangkaan barang kebutuhan pokok di Gaza. Israel juga memberlakukan blokade sehingga warga Palestina di wilayah itu, terutama di bagian utara, terancam kelaparan.
Perang Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah itu rusak atau hancur, menurut PBB.