Korsel dan Jepang Berkolaborasi Kembangkan Sistem Navigasi Satelit

Kedua negara telah menandatangani nota kerjasama

ESA/Space
Ilustrasi artis satelit ERS-2 ESA di orbit Bumi. Pesawat luar angkasa tersebut diperkirakan akan jatuh kembali ke Bumi pada Februari 2024.
Red: Setyanavidita livicansera

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan dan Jepang akan berkolaborasi untuk mengembangkan dan mengoperasikan sistem navigasi satelit di Asia Timur, menurut keterangan kementerian ilmu pengetahuan Seoul, Selasa, (26/3/2024). 

Baca Juga


Kedua negara telah menandatangani nota kerjasama (MOC), yang dirancang untuk kerjasama praktis dalam mengembangkan dan mengoperasikan sistem satelit masing-masing di wilayah tersebut, menurut Kementerian Sains dan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

Dalam pertemuan kelompok kerja teknis pertama di Seoul, kedua negara membahas kemajuan Sistem Penentuan Posisi Korea (KPS) dan Sistem Satelit Quasi-Zenith Jepang (QZSS), serta langkah-langkah yang memungkinkan kedua sistem tersebut bekerja berdampingan dan saling beroperasi dengan lebih baik. Korea Selatan telah mendorong pengembangan KPS sejak tahun 2022, sedangkan Jepang telah mengembangkan QZSS sejak 2003, dan saat ini mengoperasikan empat satelit.

Kementerian itu mengatakan, pihaknya juga merencanakan untuk memulai kerjasama dengan negara-negara lain yang memiliki sistem navigasi satelit, termasuk negara-negara Eropa dan India.

 

sumber : Antara, Yonhap
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler