Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama, Begini Tuntunan Adab Bepergian dalam Islam
Agar perjalanan yang dilakukan bernilai amal saleh, perlu dilakukan sesuai adab.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bepergian merupakan kegiatan seseorang yang pergi meninggalkan rumah menuju lokasi tujuan, baik jaraknya dekat maupun jauh. Dalam Islam, ada hal-hal yang perlu kita perhatian agar perjalanan itu bermanfaat dan terhindar dari bahaya.
Rasulullah saw sendiri mengatakan bepergian atau safar merupakan sebuah siksaan karena akan ada risiko lapar, dahaga, dan kelelahan. Belum lagi risiko lainnya, seperti kemacetan hingga kecelakaan yang dapat menyebabkan luka- luka hingga korban jiwa.
Oleh sebab itu, agar perjalanan yang dilakukan bernilai amal saleh, maka kita perlu melakukannya sesuai dengan adab Islam. Berikut adab bepergian, dikutip dari situs Muhammadiyah.
Adab Bepergian (Safar) dalam Islam
1. Persiapan
Ketika hendak bepergian, sebelumnya harus menetapkan niat terlebih dahulu, kemudian menyiapkan hal-hal yang dibutuhkan selama dalam perjalanan. Jangan lupa untuk menyiapkan kesiapan fisik dan juga kendaran yang akan digunakan.
2. Melakukan sholat sunnah safar dua rakat
Hadits dari Mukmin bin Miqdad menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah berkata: “Tidaklah sesuatu yang sangat utama bagi seseorang yang hendak meninggalkan sesuatu pada keluarganya melebihi shalat 2 rakaat yang di tengah mereka kalau ia hendak bepergian,” (HR Thabrani).
3. Berpamitan
Berpamitan termasuk adab sebelum bepergian. Tujuannya agar kepergian kita diketahui dan mendapatkan ridha dan doa dari mereka yang ditinggalkan. Berpamitan juga merupakan bentuk penghormatan kita kepada keluraga di rumah.
Selanjutnya...
4. Membaca doa saat keluar rumah
Doa Keluar Rumah
بِسْمِ اللَّهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ “
Artinya, “Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan izin Allah.”
5. Saat sampai di tempat tujuan hendaklah bersyukur dengan mengucapkan hamdalah dan membaca doa
Doa Sampai di Tujuan
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
“Aku berlindung dengan segala firman-firman Allah yang sempurna dari gangguan makhluk.”
Jika perjalanan dilakukan dengan menggunakan kendaraan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, baik oleh orang yang mengendarai maupun oleh orang yang menjadi penumpang.
Hal-hal tersebut, yaitu sebagai berikut...
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Berkendara
1. Bagi pengendara harus mempersiapkan surat-surat kendaraan dan juga memeriksa kondisi kendaraan. Adapun bagi penumpang hendaknya mengetahui tentang kendaraan yang ditumpanginya. Hal ini dapat berguna untuk kepentingan tertentu, misalnya untuk melapor jika terjadi kehilangan atau pencopetan.
2. Membaca doa terlebih dahulu sebelum naik kendaraan, yaitu sebagai berikut.
Doa Naik Kendaraan
سُبْحَانَ الَّذِىْ سَخَّرَلَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلَى رَبّنَا لَمُنْقَلِبُوْن
“Mahasuci Allah, Tuhan yang telah memudahkan kendaraan ini bagi kami, sedangkan kami tidak bisa memudahkannya, dan kepada Allah kami kembali.”
3. Tidak terburu-buru dalam mengendarai kendaraan agar tidak mencelakakan pengendara, penumpang, dan pengguna jalan lainnya.
4. Memahami dan mematuhi rambu lalu lintas.
Sumber: Buku Pendidikan Agama Islam Kelas X SMK terbitan Grafindo Media Pratama