Kementan: Jatim Penerima Pupuk Subsidi Terbesar Capai 1,92 Juta Ton

Alokasi pupuk subsidi tersebut mengacu pada rekomendasi BSIP.

Antara/Jojon
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman berdialog dengan petani yang akan akan diberi bantuan pupuk, hand tractor, tractor untuk membuka lahan baru serta bibit padi di Desa Biru, Kecamatan Poleang Timur, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, Rabu (25/7).
Red: Lida Puspaningtyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat Provinsi Jawa Timur (Jatim) merupakan yang akan menerima jumlah terbesar pupuk subsidi dibanding seluruh wilayah di Indonesia, dengan alokasi mencapai 1,92 juta ton untuk penyaluran  2024.

“Pupuk subsidi yang telah disiapkan pemerintah di tahun 2024, untuk meningkatkan produktivitas pertanian dalam negeri sehingga bisa mewujudkan swasembada pangan yakni sebanyak 9,55 juta ton,” kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangan di Jakarta, Jumat (29/3/2024).

Kementan merinci sebaran dari 9,55 juta ton pupuk subsidi untuk 34 provinsi di Indonesia, pertama Jawa Timur mencapai 1.920.072 ton meliputi pupuk urea 981.730 ton, NPK 832.370 ton, NPK-FK 986 ton, organik 104.986 ton; kedua Jawa Tengah 1.514.402 ton meliputi pupuk urea 773.647 ton, pupuk NPK 640.510 ton, NPK-FK 149 ton, organik 100.096 ton; Jawa Barat 1.211.550 ton meliputi pupuk urea 634.990 ton, NPK 475.139 ton, NPK-FK 416 ton, organik 101.005 ton.

Keempat yaitu Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 869.355 ton meliputi pupuk urea 407.492 ton, NPK 370.193 ton, NPK-FK 42.118 ton, organik 49.552 ton; kelima Lampung 803.718 ton meliputi pupuk urea 349.531 ton, NPK 396.891 ton, NPK-FK 24.282 ton, organik 33.015 ton; keenam Sumatera Utara 478.298 ton meliputi pupuk urea 212.943 ton, NPK 233.888 ton, NPK-FK 5.979 ton, organik 25.488 ton.

Ketujuh Nusa Tenggara Barat sebanyak 433.606 ton meliputi pupuk urea 222.405 ton, NPK 190.653 ton, NPK-FK 1.059 ton, organik 19.489 ton; kedelapan Sumatera Selatan 294.474 ton meliputi pupuk urea 124.356 ton, NPK 148.476 ton, NPK-FK 29 ton, organik 21.613 ton; kesembilan Sumatera Barat 250.634 ton meliputi pupuk urea 117.322 ton, NPK 130.643 ton, NPK-FK 2.669 ton.

Ke-10 Aceh sebanyak 213.150 ton meliputi pupuk urea 100.364 ton, NPK 94.121 ton, NPK-FK 4.022 ton, organik 14.643 ton; ke-11 Banten 181.966 ton meliputi pupuk urea 88.520 ton, NPK 76.113 ton, organik 17.333 ton; ke-12 Gorontalo 170.159 ton meliputi pupuk urea 89.848 ton, NPK 80.293 ton, NPK-FK 18 ton; ke-13 Kalimantan Barat 149.048 ton meliputi pupuk urea 54.193 ton, NPK 94.855 ton.

Ke-14 Nusa Tenggara Timur sebanyak 133.131 ton meliputi pupuk urea 62.228 ton, NPK 70.244 ton, NPK-FK 659 ton; ke-15 Sulawesi Tengah 128.057 ton meliputi pupuk urea 57.914 ton, NPK 55.069 ton, NPK-FK 15.074 ton; ke-16 Kalimantan Selatan 111.316 ton meliputi pupuk urea 47.224 ton, NPK 51.314 ton, organik 12.778 ton; ke-17 Sulawesi Barat 94.528 ton meliputi pupuk urea 40.098 ton, NPK 35.573 ton, NPK-FK 18.857 ton.

Berikutnya ke-18 D.I Yogyakarta sebanyak 91.828 ton meliputi pupuk urea 49.280 ton, NPK 42.411 ton, NPK-FK 137 ton; ke-19 Sulawesi Utara 89.936 ton meliputi pupuk urea 46.711 ton, NPK 42.830 ton, NPK-FK 395 ton; ke-20 Sulawesi Tenggara 84.625 ton meliputi pupuk urea 31.363 ton, NPK 36.294 ton, NPK-FK 16.968 ton; ke-21 Bali 78.655 ton meliputi pupuk urea 41.232 ton, NPK 35.563 ton, NPK-FK 1.859 ton.

Ke-22 Bengkulu sebanyak 63.793 ton meliputi pupuk urea 26.286 ton, NPK 37.496 ton, NPK-FK 11 ton; ke-23 Jambi 44.675 ton meliputi pupuk urea 17.701 ton, NPK 26.966 ton, NPK-FK 8 ton; ke-24 Kalimantan Timur 34.092 ton meliputi pupuk urea 14.930 ton, NPK 18.698 ton, NPK-FK 464 ton; ke-25 Papua 34.009 ton meliputi pupuk urea 13.941 ton, NPK 20.042 ton, NPK-FK 26 ton.

Ke-26 Kalimantan Tengah 27.096 ton meliputi pupuk urea 11.427 ton, NPK 15.660 ton, NPK-FK 9 ton; ke-27 Riau 9.751 ton meliputi pupuk urea 3.846 ton, NPK 5.905 ton; ke-28 Maluku 9.638 ton meliputi pupuk urea 4.295 ton, NPK 5.343 ton; ke-29 Kalimantan Utara 7.937 ton meliputi pupuk urea 2.900 ton, NPK 4.472 ton, NPK-FK 565 ton.

Selanjutnya ke-30 Bangka Belitung 5.869 ton meliputi pupuk urea 1.743 ton, NPK 4.074 ton, NPK-FK 52 ton; ke-31 Maluku Utara 5.469 ton meliputi pupuk urea 2.152 ton, NPK 3.259 ton, NPK-FK 58 ton; ke-32 Papua Barat 4.532 ton meliputi pupuk urea 1.839 ton, NPK 2.692 ton, NPK-FK 1 ton; ke-33 Kepulauan Riau 521 ton meliputi pupuk urea 117 ton, NPK 404 ton; dan ke-34 DKI Jakarta 108 ton meliputi pupuk urea 58 ton dan NPK 50 ton.

“Alokasi pupuk subsidi tersebut mengacu pada rekomendasi Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian,” katanya.

Amran mengatakan pupuk subsidi yang akan disalurkan sepanjang 2024 meliputi pupuk kimia dan juga organik untuk sembilan jenis komoditas seperti padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kopi dan kakao.

Amran secara simbolis telah menyerahkan alokasi pupuk subsidi untuk petani di seluruh Indonesia. Penyerahan secara simbolis dilakukan Mentan kepada Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi yang mewakili seluruh kepala daerah di Tanah Air, seusai meninjau pertanaman padi di Desa Papalang, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) pada Kamis (28/3).

Meski begitu Amran mengatakan bahwa terdapat hal penting yang harus diperhatikan dalam pendistribusian sehingga tepat sasaran yakni kepolisian bersama TNI dan pemerintah daerah agar memperkuat pengawasan kios maupun distributor agar tidak terjadi penyimpangan.

"Saya berharap para Gubernur, Bupati dan Wali Kota segera menyiapkan rancangan alokasi per kabupaten dan kecamatan sesuai data e-RDKK tahun 2024," kata Amran.

Baca Juga


sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler