2 Perkara yang Dikhawatirkan Rasulullah SAW Atas Umatnya, Fenomenanya Sudah Terjadi?
Rasulullah SAW mengkhawatirkan keberlimpahan di kalangan umat Islam
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasulullah SAW telah memperingatkan umatnya tentang banyak hal agar diwaspadai pada akhir zaman kelak.
Di antara perkara yang dikhawatirkan Rasulullah SAW tersebut adalah keberlimpahan dan kesalahan yang disengaja. Terkait hal tersebut, Rasulullah SAW juga pernah bersabda:
ما أخشى عليكم الفقرَ ؛ ولكن أخشى عليكم التكاثُرَ ، وما أخشى عليكم الخطأَ ؛ ولكن أخشى عليكم التَّعَمُّدَ .
"Aku tidak takut jika kemiskinan ditimpakan pada kalian. Tetapi aku takut jika kalian diberikan keberlimpahan. Aku tidak takut jika kalian berbuat salah, tetapi yang aku takutkan adalah jika kalian melakukannya dengan sengaja." (HR. Ahmad, Al Bazar, dan Al Hakim, dari jalur Abu Hurairah RA).
Apakah hal tersebut kini sudah terjadi? Mubaligh Mesir, Dr Sayyed Abdul Bari menyampaikan pemaparan soal apa yang dikhawatirkan Nabi SAW terhadap umatnya.
Dia mengatakan, Alquran telah menjelaskan tentang ciri manusia sebagai makhluk ciptaan Allah SWT.
Sebagian dari sifat manusia adalah pengingkaran terhadap nikmat yang diberikan Allah SWT kepadanya. Hal ini pun diabadikan dalam Alquran. Allah SWT berfirman:
إِنَّ الْإِنْسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ وَإِنَّهُ عَلَىٰ ذَٰلِكَ لَشَهِيدٌ وَإِنَّهُ لِحُبِّ الْخَيْرِ لَشَدِيدٌ
"Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya. Dan sesungguhnya manusia itu menyaksikan (sendiri) keingkarannya. Dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta." (QS Al-'Adiyat ayat 6-8)
"Jika seseorang membiarkan nafsunya, maka dia tidak akan berbuat adil. Sudah menjadi fitrah manusia untuk lupa (akan kenikmatan yang dilimpahkan kepadanya)," tuturnya seperti dilansir Masrawy.
Dr Sayyed Abdul Bari menjelaskan, Allah SWT telah berfirman bahwa dalam diri manusia itu terdapat kecenderungan untuk melakukan kejahatan maupun keburukan serta mengikuti hawa nafsu. Hal inilah yang kemudian menjadi keindahan dalam hal penciptaan.
Sebab jika seluruh manusia diciptakan dengan penuh kenikmatan, di mana mereka mendapat segala nikmat, maka kemungkinan terjadinya ketidakstabilan lebih besar. Sebab di dalam dirinya terdapat kecenderungan untuk berbuat buruk.
Dalam sebuah riwayat, kekhawatiran Rasulullah SAW ini pun dipertegas dengan hadits berikut:
Dalam sebuah hadits, juga disampaikan mengenai penyakit yang akan menimpa umat Nabi Muhammad SAW. Berikut haditsnya:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول: سيُصيب أمتي داء الأمم، فقالوا: يا رسول الله، وما داء الأمم؟ قال: الأشر والبطر، والتكاثر والتناجش في الدنيا، والتباغض والتحاسد حتى يكون البغي
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, dia mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Umatku akan ditimpa penyakit yang juga menimpa umat-umat sebelumnya." Lalu mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, penyakit apa itu?" Kemudian beliau SAW bersabda, "Sombong, angkuh, bermewah-mewahan, bermusuh-musuhan dalam urusan dunia, saling membenci dan saling dengki hingga kelewat batas." (HR Al-Hakim)
Ironisnya, kondisi berlimpahan tersebut diperoleh dari cara yang tak lagi memperdulikan antara halal dan haram.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَأْتِي عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ يُبَالِي الْمَرْءُ مَا أَخَذَ مِنْهُ أَمِنَ الْحَلاَلِ أَمْ مِنْ الْحَرَامِ
Dari Abu Hurairah RA, dari Nabi SAW beliau bersabda, "kan datang suatu zaman pada manusia yang ketika itu seseorang tidak peduli lagi tentang apa yang ia ambil darinya, apakah dari halal atau dari haram. “(HR Bukhari).